REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi melaporkan 4.608 kasus Covid-19 dan dua kematian baru dalam 24 jam, Sabtu (22/1). Kementerian Kesehatan menyebut total kematian yang disebabkan oleh virus menjadi 8.918, sementara jumlah kasus kritis naik menjadi 637 dari 591 kasus.
Meskipun terjadi peningkatan global jumlah kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir karena varian omicron yang lebih menular, Kerajaan disebut telah menandai penurunan kasus selama dua hari berturut-turut. Arab Saudi mencatat kasus omicron pertamanya pada awal Desember, diperkirakan berasal dari negara Afrika utara yang dirahasiakan. Jumlah total kasus di Kerajaan kini mencapai 647.819.
Dilansir di Al Arabiya, Ahad (23/1/2022), 4.622 orang dilaporkan telah pulih dari Covid-19 dalam 24 jam terakhir berbeda dengan 6.090 kasus pada Jumat. Penambahan empat ribuan pemulihan ini menambah penghitungan total pemulihan menjadi 594.762 pasien.
Sejauh ini, Kerajaan telah memberikan 55.042.256 dosis vaksin. Otoritas kesehatan melanjutkan rencana vaksinasi Kerajaan dalam upaya membuat mayoritas penduduk divaksinasi.
Pada Selasa (18/1/20222) lalu, Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pandemi masih jauh dari kata akhir. Ia juga memperingatkan untuk tidak mempercaya narasi yang menyebut varian omicron yang cepat menyebar bebas dari risiko.
Dalam beberapa minggu terakhir, Kerajaan memperkenalkan pembatasan Covid-19 baru dan denda 1.000 riyal Saudi bagi mereka yang melanggar aturan jarak sosial, serta 100 ribu riyal untuk pelanggar berulang. Jarak sosial diaplikasikan kembali di Masjidil Haram dan tempat umum lainnya. Penggunaan masker juga diwajibkan di tempat-tempat umum, di dalam dan di luar ruangan.