REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, sering kali disapa Kang Emil, mengakui kasus Covid-19 di daerahnya mulai mengalami kenaikan. Kenaikan itu tak terlepas dari penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengatakan, pihaknya sudah mulai melakukan antisipasi terkait potensi lonjakan kasus varian Omicron. Salah satu antisipasi yang dilakukan adalah menyiapkan tempat isolasi, baik di rumah sakit maupun tempat isolasi terpusat..
"Kami mulai persiapkan karena ada kenaikan. Rumah sakit, (tempat) isolasi terpadu, dan oksigen, sudah kami siapkan," kata dia di Kabupaten Garut, Ahad (23/1/2022).
Ia menilai, 100 persen kasus Covid-19 varian baru yang ada di Jabar merupakan kasus impor. Menurut dia, pasien yang terpapar varian baru itu kebanyakan adalah mereka yang habis berpergian ke luar negeri. Namun, saat ini pengetatan sudah dilakukan di bandara-bandara.
Emil menambahkan, kasus Omicron di Jabar mayoritas terdapat di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek). Ia mengaku belum mendengar informasi adanya kasus Omicron di wilayah Priangan.
"Hanya sedikit ada di Kabupaten Bandung. Jadi insyaAllah kami bisa mencegah," kata dia. Ia juga mengingatkan masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes). Sebab, hanya dengan penerapan prokes penularan Covid-19 dapat dihindari.
Sebelumnya, Hingga tanggal 19 Januari 2022, total kasus Omicron di Jabar sebanyak 33 kasus. Menurut Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat Dewi Sartika, total kasus 33 tersebut terdiri dari kasus lama dan baru. Yakni, kasus lama sebanyak 15 kasus. Saat ini, pasien semuanya sudah pulang.
"Kelima belas pasien Omicron kasus lama, semuanya sudah pulang dan dalam keadaan baik," ujar Dewi kepada Republika.
Untuk kasus baru, kata dia, ada 18 kasus. Yakni, rinciannya Kota Bandung sebanyak tujuh kasus. Sebanyak dua orang pasien dirawat di Rumah Sakit (RS) dan lima orang dirawat di BPSDM.
Kemudian, di Kabupaten Bandung sebanyak satu orang dirawat di RS, Kabupaten Bandung Barat sebanyak satu orang dirawat di RS, Bekasi sebanyak dua orang dirawat di RS dan BPSDM, Depok dua orang dirawat di RS dan Karawang sebanyak lima orang sudah pulang dari RS.