Ahad 23 Jan 2022 13:10 WIB

Penerbangan Pertama Xi'an Dilakukan usai Pelonggaran Pembatasan

Sebanyak tujuh pesawat lepas landas di Bandara Internasional Xi'an Xianyang.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Warga melintasi supermarket di Xian, Provinsi Shaanxi, China, Senin (17/1/2022).
Foto: Chinatopix via AP
Warga melintasi supermarket di Xian, Provinsi Shaanxi, China, Senin (17/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penerbangan maskapai komersial pertama dalam satu bulan lepas landas dari Xi'an di China barat pada Sabtu (22/1/2022). Pemerintah melonggarkan pembatasan perjalanan yang diberlakukan setelah wabah virus corona menyebar secara cepat menjelang Olimpiade Musim Dingin bulan depan di Beijing.

Menurut situs web Bandara Internasional Xi'an Xianyang, sebanyak tujuh pesawat lepas landas. Sedangkan empat pesawat akan mendarat di kota itu pada Ahad (23/1/2022).

Baca Juga

Lapor kantor berita resmi pemerintah China Xinhua, penumpang maskapai yang ingin meninggalkan Xi'an harus menunjukkan tes negatif dalam 48 jam terakhir. Orang-orang dari daerah yang dianggap berisiko tinggi untuk infeksi dilarang berada di bandara.

Pihak berwenang mengatakan 16 Januari pembatasan di daerah berisiko rendah di Xi'an telah dicabut setidaknya sebagian. Orang-orang yang telah dikurung di rumah di daerah lain diizinkan keluar untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

Akses ke kota berpenduduk 13 juta orang sekitar 1.000 kilometer barat daya Beijing ini ditangguhkan pada 22 Desember 2021 menyusul wabah yang dikaitkan dengan varian delta virus corona. Partai Komunis yang berkuasa telah meningkatkan penegakan strategi “nol toleransi” yang bertujuan untuk mencegah virus keluar dari China dengan menemukan dan mengisolasi setiap orang yang terinfeksi. Upaya ini pun menangguhkan akses ke Xi'an dan kota-kota lain setelah wabah ditemukan.

Secara nasional, China melaporkan 63 infeksi baru yang dikonfirmasi dalam 24 jam hingga Jumat (21/1/2022) tengah malam. Laporan itu termasuk 10 kasus di Beijing dan enam di kota pelabuhan tetangga Tianjin. Jumlah kematian resmi di China mencapai 4.636 dari 105.547 kasus yang dikonfirmasi. Sedangkan khusus Xi'an,  2.053 kasus sejak 9 Desember dan tidak ada yang dilaporkan pada Jumat.

Pihak berwenang telah meminta masyarakat China untuk tetap tinggal di tempat masing-masing selama Tahun Baru Imlek daripada bepergian ke kampung halaman. Upaya ini untuk mencegah penyebaran virus ke wilayah lainnya.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement