Ahad 23 Jan 2022 13:58 WIB

ITS Surabaya Kembangkan Alat Monitoring Jantung Jarak Jauh

Alat ini dapat digunakan pasien secara mandiri dan dipantau oleh dokter

Rep: dadang kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Tim peneliti Departemen Teknik Komputer Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan alat monitoring jantung Electrocardiogram (ECG) dengan 12 sadapan atau ECG 12 lead.
Foto: istimewa
Tim peneliti Departemen Teknik Komputer Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan alat monitoring jantung Electrocardiogram (ECG) dengan 12 sadapan atau ECG 12 lead.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Tim peneliti Departemen Teknik Komputer Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan alat monitoring jantung Electrocardiogram (ECG) dengan 12 sadapan atau ECG 12 lead. Alat ini dapat digunakan pasien secara mandiri dan dipantau oleh dokter melalui data berbasis cloud.

ECG merupakan alat yang digunakan untuk memantau kondisi jantung melalui pengukuran aktivitas kelistrikan atau impuls denyut jantung. ECG 12 lead memiliki efektivitas paling tinggi dari tipe ECG lainnya karena mampu menunjukkan kondisi jantung dari 12 perspektif secara horizontal dan vertikal pada waktu bersamaan.

Baca Juga

“Karena harganya yang mahal, rumah sakit kecil umumnya menggunakan ECG 1 lead yang hanya mampu melihat kondisi jantung dari satu perspektif saja,” kata anggota tim peniliti, Dion Hayu Fandiantoro, Ahad (23/1).

Dosen Teknik Komputer ITS ini melanjutkan, selain mengembangkan ECG 12 lead dengan harga yang lebih eknomis, tim ITS juga berfokus pada portabilitas alat. Alat dapat digunakan secara mandiri oleh pasien dan dapat dipantau dari jarak jauh oleh dokter yang bertugas.“Hasil data perekaman jantung yang tersimpan di cloud mampu mengurangi penggunaan kertas,” ujarnya.

Dion menjelaskan, pasien hanya perlu menempelkan elektroda alat pada bagian dada di titik yang ditentukan. Elektroda ini berfungsi untuk menyadap impuls jantung dan sinyal tersebut akan diterima oleh sensor alat.

“Sinyal kelistrikan jantung akan diproses secara real time oleh perangkat ECG 12 lead dengan bantuan algoritma yang dibentuk tim ITS,” kata Dion.

Hasil data perekaman impuls jantung yang diolah perangkat ECG 12 lead berupa grafik sinyal dari 12 sadapan yang kemudian akan tersimpan secara lokal dan ditampilkan pada layar LCD perangkat. Tak hanya disimpan secara lokal, hasil perekaman juga tersimpan di cloud untuk ditampilkan pada website.

“Melalui website tersebut, tim dokter dapat memantau hasil perekaman jantung pasien yang dilakukan secara mandiri untuk menentukan diagnosis keadaan jantung pasien,” ujarnya.

Dion mengatakan, sebelum melakukan perekaman, pasien diharapkan mendaftarkan diri terlebih dahulu di website yang telah disediakan. Setelah pengguna berhasil masuk dengan akun pribadi, pasien memilih menu mulai rekam pada halaman utama. Pada halaman perekaman, pasien perlu memasukkan nama, nomor identitas, dan lama waktu perekaman. Selanjutnya simpan data dan mulai merekam. “Perekaman akan dilakukan sesuai dengan durasi waktu yang diisikan pada webiste,” kata dia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement