REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta pemerintah daerah mempersiapkan diri dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Wapres meminta daerah agar memperketat penerapan protokol kesehatan, mempercepat pelaksanaan vaksinasi, dan aplikasi Peduli lindungi.
Hal itu disampaikan Wapres, setelah kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penambahan 3.205 orang pada Sabtu (22/1/2022), terdiri atas 2.889 orang merupakan transmisi lokal dan 316 orang pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
"Karena itu semua daerah sudah harus menyiapkan diri. Utamanya adalah soal vaksinasi, protokol kesehatan dan PeduliLindungi. Itu yang harus diperketat," ujar Wapres dalam keterangannya, Sabtu (22/1/2022).
Wapres menilai pentingnya melakukan berbagai antisipasi terhadap perkembangan Covid-19. Hal itu agar lonjakan kasus Covid-19 tidak sampai seperti yang terjadi di beberapa negara.
Untuk itu, Wapres mengatakan kasus yang mulai melonjak harus ditekan sejak saat ini.
"Prinsipnya kita tidak ingin terjadi seperti yang di Eropa, di Amerika, di India. Karena itu, kita antisipasi karena memang selain dari luar negeri itu sudah mulai terjadi transmisi lokal," ujarnya.
Data yang dihimpun Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan diterima di Jakarta pada Sabtu memperlihatkan penambahan 627 pasien sembuh dan lima orang meninggal dunia. Total kasus di Indonesia sejak Maret 2020 adalah 4.283.453 kasus Covid-19, dengan 4.122.555 orang di antaranya telah sembuh dan 144.206 orang meninggal dunia.
Dengan penambahan itu maka saat ini terdapat 16.692 kasus aktif atau pasien yang dirawat atau menjalani isolasi setelah terkonfirmasi positif Covid-19. Angka itu memperlihatkan penambahan 2.573 kasus aktif dibandingkan Jumat (21/1/2022).
Baca: Pemprov Jabar dan Jatim Kerja Sama Soal Pangan Hingga Baterai Mobil Listrik
Baca: Cakupan vaksinasi Covid-19 di Kota Kendari Capai 91,47 Persen
Selain itu, terdapat pula 7.612 orang yang masuk dalam kategori suspek Covid-19. Hasil penambahan itu didapat setelah pada hari ini (23/1/2022) dilakukan pengujian terhadap 281.161 spesimen dari 194.500 orang di jejaring laboratorium di seluruh Indonesia. Total 69.100.898 spesimen dari 46.621.388 orang sejak 2020.
Baca: Pasien Omicron Meninggal, Dinkes DKI: Jangan Anggap Enteng