Ahad 23 Jan 2022 15:14 WIB

Waspada, Omicron di Jabar Mayoritas dari Bodebek

Pasien yang terpapar varian baru itu kebanyakan adalah mereka yang habis berpergian k

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kasus Covid-19 mengalami kenaikan di Jawa Barat. Kenaikan itu pun tak terlepas dari penyebaran Covid-19 varian Omicron yang kian masif. 

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengakui, kasus Covid-19 di daerahnya mulai mengalami kenaikan. Emil sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya sudah mulai melakukan antisipasi terkait potensi lonjakan kasus varian Omicron. 

Salah satu antisipasi yang dilakukan adalah menyiapkan tempat isolasi, baik di rumah sakit maupun tempat isolasi terpusat. "Kami mulai persiapkan karena ada kenaikan. Rumah sakit, (tempat) isolasi terpadu, dan oksigen, sudah kami siapkan," kata dia di Kabupaten Garut, Ahad (23/1/2022).

Dia menilai, 100 persen kasus Covid-19 varian baru yang ada di Jabar merupakan kasus impor. Menurut dia, pasien yang terpapar varian baru itu kebanyakan adalah mereka yang habis berpergian ke luar negeri. Namun, saat ini pengetatan sudah dilakukan di bandara-bandara.

Emil menambahkan, kasus Omicron di Jabar mayoritas terdapat di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek). Ia mengaku belum mendengar informasi adanya kasus Omikron di wilayah Priangan.

"Hanya sedikit ada di Kabupaten Bandung. Jadi, insya Allah kami bisa mencegah," kata dia.

Dia juga mengingatkan masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes). Sebab, hanya dengan penerapan prokes penularan Covid-19 dapat dihindari. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement