Ahad 23 Jan 2022 15:35 WIB

Air Minum di Tonga Mulai Didistribusikan

Tim darurat nasional telah mendistribusikan 60 ribu liter air kepada penduduk Tonga.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Letusan gunung berapi bawah laut yang kuat di Tonga pada hari Jumat 14 Januari 2022. Letusan terakhir gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Haapai terjadi hanya beberapa jam setelah peringatan tsunami pada hari Jumat dicabut.
Foto: Tonga Geological Services/EYEPRESS
Letusan gunung berapi bawah laut yang kuat di Tonga pada hari Jumat 14 Januari 2022. Letusan terakhir gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Haapai terjadi hanya beberapa jam setelah peringatan tsunami pada hari Jumat dicabut.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Pemerintah Tonga memprioritaskan air minum bagi warganya usai sepekan letusan gunung berapi bawah laut yang memicu tsunami. Tim darurat nasional telah mendistribusikan 60 ribu liter air kepada penduduk.

Sebuah pabrik desalinasi darurat di kapal angkatan laut Selandia Baru yang tiba pada Jumat lalu mampu memproduksi 70 ribu liter sehari. Pusat itu telah mulai mengambil air laut dari pelabuhan Tonga.

Baca Juga

Pejabat Tonga mengatakan, penduduk yang kehilangan rumah di pulau-pulau terpencil akan dipindahkan ke pulau utama, Tongatapu karena kekurangan air dan makanan. "Dampak vulkanik di permukaan laut merusak perahu dan membuat transportasi laut antarpulau menjadi sulit, dan penerbangan domestik ditangguhkan," katanya.

Hujan abu dan tsunami telah mempengaruhi 84 persen populasi. Komunikasi antar pulau tetap menjadi tantangan akut karena hubungan satelit dan radio yang terbatas.

Pemakaman diadakan awal pekan ini untuk seorang pria Tonga dan seorang wanita yang telah meninggal ketika tsunami menghantam pulau-pulau terpencil Ha'apai. Korban tewas resmi adalah tiga. Sebuah rumah sakit lapangan telah didirikan di Pulau Nomuka setelah pusat kesehatan di sana hanyut.

Koordinator proyek untuk membangun kembali parlemen Tonga, Faka'iloatonga Taumoefolau mengatakan pemulihan layanan pengiriman uang internasional juga akan kembali beroperasi. Namun untuk jam terbatas pada Sabtu, sebab penting bagi orang untuk dapat membeli barang-barang penting.

"Warga Tonga telah menunjukkan ketangguhan mereka dalam bencana ini dan akan bangkit kembali," katanya, berbicara kepada Reuters dari Tongatapu.

Lebih banyak kapal angkatan laut dari Australia, Selandia Baru dan Inggris dalam perjalanan ke Tonga untuk mengirimkan bantuan. Dua penerbangan bantuan, dari Jepang dan Selandia Baru, tiba pada Sabtu dengan membawa bantuan kemanusiaan, setelah dua penerbangan dari Australia pada Jumat malam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement