Ahad 23 Jan 2022 16:45 WIB

Pesantren Al Hasani Kebumen Buat Pos Kesehatan Siaga Covid-19 Varian Omicron

Pondok pesantren di Kebumen telah siap menghadapi penyebaran Omicron.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Pondok Pesantren. Pesantren Al Hasani Kebumen Buat Pos Kesehatan Siaga Covid-19 Varian Omicron
Foto: ANTARA/NOVRIAN ARBI
Ilustrasi Pondok Pesantren. Pesantren Al Hasani Kebumen Buat Pos Kesehatan Siaga Covid-19 Varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Beberapa pondok pesantren di Kebumen kini telah memiliki pos kesehatan pesantren untuk mengadapi meningkatnya penyebaran Covid-19. Pengasuh Ponpes Al Hasani Kebumen Gus Fachrudin Achmad Nawawi menjelaskan saat ini pondok pesantren di Kebumen telah siap menghadapi penyebaran varian baru Covid-19 Omicron.  

"Di samping mayoritas para santri sudah divaksinasi, satgas jogo santri juga tetap mengawal untuk selalu memeriksa keadaan santri ponpes,"ujar dia kepada Republika, Ahad (23/1/2022).

Baca Juga

Saat ini, Satgas Jogo Santri juga dibantu beberapa pesantren di Kebumen sudah mempunyai Poskestren (pos kesehatan pesantren). Pondok pesantren akan terus maksimalkan peran poskestren tersebut agar ponpes terhindar dari penyebaran Omicron. 

Hingga saat ini tidak ada kasus terpaparnya santri akibat Omicron. Gus Fachrudin berharap santri dan masyarakat tetap sehat dan selalu terhindar dari virus tersebut. Terkait angka ketercapaian vaksinasi saat ini Kebumen telah mencapai angka 70 persen, termasuk di dalamnya seluruh santri yang ada di kota tersebut. 

Sebelumnya, Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama mengkhawatirkan Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19 kembali seperti medio tahun lalu. Pasalnya, terjadi kenaikan angka Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. 

"Jumlah kasus Covid-19 terus meningkat, pada 20 dan 21 Januari di atas 2.000 dan pada 22 Januari sudah diatas 3.000, entah bagaimana hari ini dan besok-besok hari," ucap Prof Tjandra. 

Prof Tjandra menyebut dari data 22 Januari 2022 ada sekitar 1.000 kasus Omicron di Indonesia dimana sekitar 250-an adalah transmisi lokal. Ia mengamati pada beberapa pekan yang lalu, kasus Omicron sebagian besar merupakan pendatang dari luar negeri.

"Dan kini sudah makin bergeser ke transmisi lokal, artinya makin banyak kasus-kasus Omicron di masyarakat. Juga, satu dari dua yang meninggal kemarin adalah kasus transmisi lokal," ujar Prof Tjandra.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement