REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero ) berupaya memperluas ekosistem perumahan dengan bersinergi bersama BUMN dan swasta lainnya. Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan perseroan telah menyiapkan rencana dan strategi perusahaan menyambut peluang dan tantangan 2022.
"Saat ini kerja sama dengan BUMN dan swasta telah dilakukan oleh perseroan, namun BTN perlu memperluas sinergi tersebut untuk mendukung pemenuhan kebutuhan rumah rakyat dalam program satu juta rumah," ujarnya saat Raker BTN 2022, Ahad (23/1/2022).
Menurutnya sepanjang tahun lalu perseroan menorehkan kinerja yang bagus di tengah pandemi. Pada 2022 perseroan menyusun beberapa inisiatif diantaranya transformasi kantor cabang agar lebih fokus ke sales and service, ekspansi kredit yang mendukung ekosistem perumahan, penyaluran KPR ke milenial dan pekerja informal dan lain sebagainya untuk mencapai target bisnis seperti pertumbuhan kredit dapat menembus double digit, peningkatan dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah.
Untuk menghadapi disrupsi digital, Haru menuturkan, strategi khusus yang disiapkan BTN yakni aktif membuka peluang kerja sama dengan startup fintech yang menyediakan layanan digital banking. Sebab saat ini BTN juga mengembangkan Digital Mortgage Ecosystem.
“Pengembangan partnership tersebut antara lain dengan startup yang mendukung super apps yang mencakup bidang property, creative design, digital marketing, dan startup online research sebagai bagian dari optimalisasi inisiatif pengembangan super apps BTN Properti,” ucapnya.
Sementara itu, Komisaris Utama BTN Chandra Hamzah berharap kinerja BTN dapat dipertahankan dan ditingkatkan pada 2022. “Raker ini penting untuk manajemen dalam mengambil langkah-langkah korektif agar optimal mengejar target baru 2022,” ucapnya.
Pada raker yang dibuka oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, BTN diberikan mandat oleh Kementerian BUMN agar menjadi solusi perumahan bagi masyarakat Indonesia. Dalam sambutannya, Erick meminta BUMN harus melakukan transformasi besar-besar karena BUMN menyandang sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia.
Hal tersebut merupakan faktor yang sangat amat penting karena dapat menjaga keseimbangan ekonomi dan faktor yang bisa mengintervensi jika terjadi ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan yang dimaksud Erick terjadi sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang memicu kesenjangan sosial di masyarakat sehingga BUMN harus mengambil peran sebagai penyeimbang.
Adapun sektor perumahan, sebagai penyeimbang, Erick mendorong BTN memperluas ekosistem perumahan dengan bersinergi bersama BUMN lain dan swasta. “BTN harus berani merajut saudara-saudara yang ada di BUMN tapi juga merajut para pemain swasta ataupun yang melibatkan juga turunan daripada ekosistem daripada perumahan dan ekosistem perumahan ini lebar ada semen, besi, cat, furniture, ini luar biasa kalau kita bisa memberikan solusi, seperti super apps, ada solusi, ini positif,” kata Erick.