Ahad 23 Jan 2022 18:54 WIB

Ini Upaya Pemkot Semarang Antisipasi Penyebaran Omicron

Dinkes Kota Semarang telah mengaktifkan kembali isoter selain rumah sakit

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 penguat (booster) jenis AstraZeneca kepada seorang warga di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/1/2022). Pemerintah Kota Semarang menargetkan vaksinasi penguat atau vaksinasi dosis ketiga kepada sebanyak 5.000 penerima per hari yang tersebar di 37 puskesmas, sejumlah rumah sakit serta beberapa lokasi yang telah ditentukan di Kota Semarang sebagai upaya mendukung pemerintah dalam mempercepat penanggulangan pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 penguat (booster) jenis AstraZeneca kepada seorang warga di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/1/2022). Pemerintah Kota Semarang menargetkan vaksinasi penguat atau vaksinasi dosis ketiga kepada sebanyak 5.000 penerima per hari yang tersebar di 37 puskesmas, sejumlah rumah sakit serta beberapa lokasi yang telah ditentukan di Kota Semarang sebagai upaya mendukung pemerintah dalam mempercepat penanggulangan pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Antisipasi lonjakan kasus (penularan) Covid-19 menyusul temuan kasus Omicron di Kota Semarang Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengefektifkan kembali rumah sakit untuk penanganan Covid-19 serta fasilitas isolasi terpusat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Mochamad Abdul Hakam mengungkapkan langkah ini diambil sebagai bentuk tindak lanjut sekaligus antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19, pascaditemukannya varian Omikron di Kota Semarang.

Baca Juga

"Selain langkah- langkah pengendalian, upaya untuk mengantisipasi ledakan kasus menyusul terungkapnya varian Omikron di Kota Semarang segera dilakukan  Dinkes Kota Semarang," ungkapnya, Ahad (23/1).

Menurut Abdul Hakam Dinkes Kota Semarang telah mengaktifkan kembali isoter selain rumah sakit untuk penanganan pasien Covid-19, berikut SDM kesehatan dan ketersediaan ruang perawatan mupun tempat tidurnya.

Di tingkat lingkungan warga, Pemkot Semarang juga telah menggalakkan dan mengaktifkan RT/ RW untuk melakukan penelusuran terhadap warganya yang memiliki riwayat perjalanan antar daerah.

Pemangku lingkungan akan mendata warganya yang baru datang dari mana atau baru saja melakjkan riwayat perjalanan ke mana. Prinsipnya yang baru datang dari luar negeri, atau dari luar kota terutama dari Jakarta akan difasilitasi dengan lab pemeriksaan PCR, bagi yang bergejala.

Untuk pengambilan sampel uji whole genome sequencing (WGS) tetap akan dilakukan dengan mengacu pada persyaratan CT Valuenya di bawah 30. "Ini yang nanti akan diupayakan dan yang mengarah ke Omikron untuk dilakukan uji WGS- SGTF.

Sedangkan langkah antisipasi berikutnya adalah percepatan vaksinasi booster. "Sebab jika di satu daerah sudah ditemukan varian Omicron maka percepatan vaksinasi booster harus segera dilakukan," tambahnya.

Sementara itu, data dari laman siagacorona.semarangkota.go.id sampai dengan 23 Januari 2022 tercatat ada 10 pasien warga Kota Semarang yang terkonfirmasi positif dan masih dalam perawatan. Selain itu juga ada lima orang pasien warga luar Kota Semarang yang masih menjalani perawatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement