REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti, menilai potensi munculnya kelompok yang akan mendukung kandidat capres 2024 dari Partai Golkar selain figur Airlangga Hartarto akan selalu terbuka. Menurutnya kelompok tersebut terbuka akan muncul apabila elektabilitas Airlangga tidak sampai di angka 5 persen.
"Kelompok ini saya sebut sebagai kelompok realistis. Besar kemungkinan mereka akan mencari figur lain untuk didorong sebagai calon presiden tentu dengan perhitungan yang tetap memberi bagian yang memuaskan bagi partai Golkar," kata Ray kepada Republika, Ahad (23/1).
Salah satu nama yang kemungkinan bakal diusung Partai Golkar adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Namun nama Anies dinilai bukanlah satu-satunya.
"Nama lain potensial juga akan masuk dalam list kelompok realistis ini. Intinya, Anies dijadikan sebagai figur pendobrak untuk mencairkan kelompok konsolidasi AH," ujarnya.
Ray mengatakan bila dalam perjalannya elektabilitas Anies kurang meyakinkan, maka ada kemungkinkan untuk mendorong figur lain. "Intinya, selama elektabilitas AH tetap tidak ideal maka upaya mencari figur lain untuk Capres Golkar 2024 tetap terbuka," ungkapnya.
Dia juga menjawab tudingan yang mengatakan bahwa pernyataannya tersebut upaya memecah belah partai. Padahal partai berlambang pohon beringin tersebut kerap menyebut bahwa mereka solid mendukung Airlangga. "Kalau pendapat pemangat pinggiran kayak kita dapat memecah belah Golkar, ya artinya yang mereka sebut soliditas internal itu ya rapuh," ucapnya.
Menyiapkan nama siapa yang akan diusung di tahun 2022 bukanlah hal yabg prematur. Hal tersebut mengingat tahun 2022 ini adalah tahun dimulainya politik menuju 2024.
"Yang lambat konsolidasi potensial akan tertinggal laju kereta. Jadi menyiapkan nama selain Anies itu bukan prematur tapi memang sudah waktunya. Tentu nanti, 2023 kepastiannya," ungkapnya.