Senin 24 Jan 2022 05:20 WIB

Ekspor Mutiara NTB Capai Rp 82 Miliar pada 2021

Kenaikannya nilai ekspor mutiara NTB karena negara tujuan ekspor bertambah.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pedagang mutiara menunjukkan produk konektor masker yang berbahan mutiara yang dijual di pusat kerajinan mutiara Lombok di Kecamatan Sekarbela, Mataram, NTB, Senin (15/3/2021). Nilai ekspor mutiara NTB mencapai Rp 82 miliar sepanjang 2021.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Pedagang mutiara menunjukkan produk konektor masker yang berbahan mutiara yang dijual di pusat kerajinan mutiara Lombok di Kecamatan Sekarbela, Mataram, NTB, Senin (15/3/2021). Nilai ekspor mutiara NTB mencapai Rp 82 miliar sepanjang 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Mataram mencatat nilai ekspor mutiara laut dari Nusa Tenggara Barat ke berbagai negara mencapai Rp 82,35 miliar pada 2021. Sementara tahun sebelumnya, ekspor mutiara laut sebesar Rp 8,79 miliar.

Menurut Kepala BKIPM Mataram Obing H.A, kenaikan nilai ekspor mutiara laut NTB yang relatif tinggi tersebut disebabkan karena bertambahnya negara tujuan ekspor. Hal itu seiring relatif membaiknya kondisi perekonomian global, meskipun masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Baca Juga

"Permintaan mutiara laut NTB dari berbagai negara mengalami peningkatan pada 2021 dibanding tahun sebelumnya, bahkan pada awal 2022 sudah mulai ramai pengiriman ke luar negeri," kata Obing di Mataram, Ahad (23/1/2022).

Ia menyebutkan, tujuan ekspor mutiara laut NTB pada 2021, yakni Australia senilai Rp 78,63 miliar, China senilai Rp 745,23 juta, Hong Kong senilai Rp 2,66 miliar, India senilai Rp 279 juta, Taiwan Rp 2 juta, dan Amerika Serikat senilai Rp 76,40 juta. Pada 2020, lanjut Obing, ekspor mutiara laut NTB hanya ke empat negara, yakni Australia senilai Rp 5,49 miliar, Hong Kong senilai Rp 2,93 miliar, India senilai Rp 366 juta, dan Uni Emirat Arab senilai Rp 8,51 juta.

"Mutiara laut NTB memang punya kualitas tersendiri, mudah-mudahan nilai ekspornya pada tahun ini bisa lebih tinggi lagi dari tahun sebelumnya," ujar Obing.

Ia mengatakan, BKIPM akan terus memberikan pendampingan kepada pelaku usaha komoditas perikanan, khususnya yang berpotensi ekspor agar mereka tetap komitmen menjaga mutu dan kualitas produk yang dikirim ke luar negeri. "Makanya, sebelum mutiara dikirim, kami mengecek dulu keasliannya dan memantau budi daya kerangnya, jangan sampai ada penyakit di kerang, setelah lulus pemeriksaan baru diterbitkan sertifikat ekspornya," ucap Obing.

Koordinator Tata Pelayanan BKIPM Mataram Ni Luh Anggra Lasmika menambahkan, mutiara laut NTB sudah lama terkenal di berbagai negara dan dijuluki mutiara laut selatan (Sea South Pearl). "Mutiara laut yang terkenal di kawasan Asia adalah dari Indonesia, khususnya yang dibudidayakan di perairan laut Lombok. Jadi jenis mutiara laut selatan itu sangat sulit dibudidayakan di perairan negara lain," kata Ni Luh.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement