Liverpool meraih poin penuh saat bertandang ke markas Crystal Palace, Stadion Selhurst Park, Ahad (23/1/2022) malam. The Reds mencetak tiga gol kemenangan dalam laga ini, satu di antaranya dari titik penalti pada menit-menit akhir.
Penalti diberikan setelah kiper Guaita dinilai melanggar Jota. Sebelumnya, Guita bertabrakan dengan Jota sewaktu mencoba mengantisipasi pergerakan penyerang Portugal saat menggiring bola di dalam kotak.
Wasit, awalnya, tidak menilai itu sebagai pelanggaran. Sebab sekilas, tabrakan terjadi ketika bola lepas dari kontrol Jota.
Namun, selang beberapa menit kemudian, wasit tiba-tiba memutuskan melihat VAR. Beberapa kali menatap layar, pengadil lapangan akhirnya mengubah sikap dan memutuskan penalti.
Fabinho, yang ditugaskan sebagai algojo, sukses menyarangkan bola ke sudut kanan gawang. Gol tersebut membuat Liverpool unggul dengan skor 1-3.
Pelatih Crystal Palace Patrick Vieira mengkritik keputusan wasit memberikan penalti pada laga Palace vs Liverpool malam tadi. Mantan gelandang Arsenal ini menilai putusan itu sangat merugikan tuan rumah.
Sebab, Palace sedang aktif menyerang. Meski sempat tertinggal 2-0 lewat gol Van Dijk da Chamberlein di babak pertama, tim tuan rumah sukses membalas 1 gol dan tanpa henti memberikan tekanan sepanjang babak kedua.
Vieria meyakini timnya tinggal menunggu waktu untuk menghasilkan gol penyeimbang. Namun harapan itu sontak pupus. Keputusan penalti, yang menurutnya aneh tersebut, membuyarkan usaha keras mereka.
"Itu kesalahan besar yang dibuat wasit dan itu merampas harapan kami untuk comeback. Tentu saja itu membuat efek yang besar," ujar Vieira kepada Skysports.
"Wasit-wasit hari ini tidak tampil baik sama sekali. Beberapa keputusan mereka berdampak besar. Ini terjadi terlalu sering ketika kami main di kandang, terutama melawan klub-klub besar," tambah dia.