Senin 24 Jan 2022 05:27 WIB

Palestina Serukan Pembentukan Komisi Internasional Selidiki Pembantaian 1948

Setelah temuan kuburan massal, Palestina serukan penyelidikan pembantaian Israel 1948

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Bendera Israel. Setelah temuan kuburan massal, Palestina serukan penyelidikan pembantaian Israel 1948. Ilustrasi.
Foto: AP/Oded Balilty
Bendera Israel. Setelah temuan kuburan massal, Palestina serukan penyelidikan pembantaian Israel 1948. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Palestina menyerukan pembentukan komisi internasional untuk menyelidiki pembantaian yang dilakukan Israel di desa Tantura pada 1948. Seruan itu muncul setelah media Israel, Haaretz, melaporkan penemuan kuburan massal di Tantura.

Otoritas Palestina mengungkapkan, beberapa pembantaian warga Palestina oleh geng-geng Zionis terjadi di desa-desa Palestina selama perang 1948. Hal itu dilakukan dalam rangka mengusir paksa warga Palestina dari rumah dan tanah mereka. Rakyat Palestina menyebut periode itu sebagi “Nakba” atau “Bencana”.

Baca Juga

“Kejahatan pendudukan (Israel) tidak berhenti pada tahun 1948, tapi masih berlanjut dengan cara rasialis dan penuh kebencian, yang menyerukan pembukaan penyelidikan atas kejahatan ini,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (22/1/2022) dikutip laman Yeni Safak.

"Yang diperlukan adalah kampanye internasional yang luas untuk membawa keadilan bagi para korban Palestina dan menghukum pejabat Israel serta lembaga resmi Israel yang terus menyembunyikan dan menutupi keburukan kejahatan serta pembantaian ini,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina menambahkan.

Pada Kamis (20/1/2022) lalu, Haaretz melaporkan para perwira Israel dari pertempuran 1948 di desa Tantura akhirnya berterus terang tentang pembunuhan massal warga Arab-Palestina. Pembantaian dilakukan setelah warga desa tersebut menyerah.

Kuburan massal yang berisi setidaknya 200 mayat warga Palestina ditemukan di bawah tempat parkir Pantai Dor. Haaretz menyebut film dokumenter tentang peristiwa itu bakal ditayangkan secara daring pekan depan. Kesaksian tentara Israel yang terlibat dalam pembantaian tersebut juga akan ditampilkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement