Senin 24 Jan 2022 14:01 WIB

Warga Kota Beijing Antre Panjang untuk Tes PCR Covid-19

Pos-pos pemeriksaan PCR di Beijing terlihat antrean warga yang mengular

Red: Nur Aini
Orang-orang mengantre saat seorang anak laki-laki mengambil sampel usap tenggorokan untuk tes COVID-19 di fasilitas pengujian virus corona seluler di daerah perumahan di Beijing, Rabu, 19 Januari 2022.
Foto: AP/Andy Wong
Orang-orang mengantre saat seorang anak laki-laki mengambil sampel usap tenggorokan untuk tes COVID-19 di fasilitas pengujian virus corona seluler di daerah perumahan di Beijing, Rabu, 19 Januari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Warga Kota Beijing, China, memadati pos-pos pemeriksaan PCR sejak Ahad (23/1/2022) sore hingga Senin siang (24/1/2022) seiring dengan bertambahnya kasus positif Covid-19 yang semakin cepat menjelang pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin. Di beberapa tempat antrean warga di pos-pos pemeriksaan PCR mengular hingga beberapa meter.

"Mohon turun untuk melakukan tes PCR. Kumpul di bawah jam tiga. Bawa salah satu, paspor atau ponsel," kata staf kompleks permukiman di kawasan Baijiazhuang, Beijing, kepada para penghuni apartemen, Ahad.

Baca Juga

Setelah berkumpul di bawah, dua relawan berjaket warna merah menyala mengantarkan beberapa penghuni apartemen menuju ke pos pemeriksaan PCR yang berjarak sekitar 1,5 kilometer. Di pos pemeriksaan PCR tak jauh dari kampung internasional Sanlitun, sudah terdapat ratusan orang mengantre. Petugas hanya memberikan satu tabung reagen untuk lima orang.

"Kok aneh. Bukannya satu tabung, untuk satu orang?" tanya seorang warga yang langsung dijawab petugas berseragam hitam-hitam bahwa aturan memang begitu.

Berbeda dengan tes PCR mandiri yang berbayar, setiap orang mendapatkan satu tabung. Antrean panjang juga terlihat di beberapa tempat lain, bahkan sampai memadati trotoar pinggir jalan. Sebagian di antara warga ada yang sampai kedinginan berdiri berjam-jam karena suhu udara pada Ahad sore hingga malam hari berkisar antara minus 4 hingga minus 6, apalagi sebelumnya Beijing diguyur hujan salju selama tiga hari berturut-turut.

"Daripada antre panjang begini lebih baik tes mandiri saja. Bayar juga nggak apa-apa," kata seorang warga yang tidak mau antre panjang di kawasan Shuangjing.

Di Beijing banyak berdiri pos pemeriksaan PCR secara mandiri, terutama di pusat keramaian, yang buka setiap hari dari pagi sampai malam. Warga bisa datang dengan memindai batang kode melalui ponselnya. Setelah mengisi data diri lengkap, ada pilihan harga sesuai dengan keluarnya hasil tes, mulai dari 3 jam, 12 jam, hingga 24 jam.

Tes massal secara besar-besaran tersebut dilakukan setelah Beijing mendapati sembilan kasus baru pada Sabtu (22/1). Dalam tiga hari terakhir, suara sirine ambulans terus meraung-raung di jalan raya Ibu Kota. Pembukaan Winter Olympic bakal digelar dua pekan mendatang. Kampung kawasan atlet yang memberlakukan sistem tertutup sudah beroperasi.

Baca: Kasus Covid-19 Omicron Tembus 1.626, Lebih dari 1.000 dari Pelaku Perjalanan Internasional

Baca: Tangerang Tutup Semua Taman dan RTH untuk Tekan Kasus Covid-19

Baca:Jumlah Pengunjung Kebun Raya Bogor Berkurang Terpengaruh Ganjil Genap

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement