Senin 24 Jan 2022 14:03 WIB

Luhut: Mobilitas di Jawa Bali-Alami Tren Penurunan 

Luht harap, penurunan mobilitas di Jawa-Bali dipertahankan hingga 4 minggu ke depan.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Ratna Puspita
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, mobilitas masyarakat di Jawa-Bali pada pekan ini tercatat mengalami tren penurunan. (Foto: Mobilitas kendaraan di Jakarta)
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, mobilitas masyarakat di Jawa-Bali pada pekan ini tercatat mengalami tren penurunan. (Foto: Mobilitas kendaraan di Jakarta)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, mobilitas masyarakat di Jawa-Bali pada pekan ini tercatat mengalami tren penurunan. Ia pun berharap kondisi ini dapat terus dipertahankan hingga empat minggu ke depan. 

"Berdasarkan data yang kami ambil dari Google Mobility pada pekan ini, mulai terdapat tren penurunan mobilitas di Jawa Bali. Apakah itu karena selesai libur atau masyarakat kita mulai disiplin," kata Luhut saat konferensi pers evaluasi PPKM melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (24/1). 

Baca Juga

Menurut Luhut, kondisi ini juga dapat terjadi karena masyarakat mulai mewaspadai peningkatan kasus akibat varian omicron. Pemerintah pun mengapresiasi upaya masyarakat yang mulai awas terhadap dampak varian ini serta mendorong untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. 

Lebih lanjut, jika dilihat dari level PPKM, pemerintah mencatat terjadi peningkatan jumlah kabupaten kota yang masuk ke level 1. Sementara di DKI Jakarta yang masuk dalam aglomerasi Jabodetabek saat ini masih berada di level 2. 

Dalam konpers ini, Luhut juga menyebut bahwa kenaikan kasus harian secara nasional tercatat mengalami peningkatan selama sepekan terakhir. Kasus kenaikan harian ini didominasi oleh wilayah Jawa dan Bali. 

Menurut Luhut, kenaikan di Jawa Bali ini tercatat bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek. "Dalam seminggu terakhir ini kasus harian terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang kami himpun, kasus di Jawa-Bali mendominasi kasus harian yang naik," ujar Luhut. 

Selain itu, pemerintah juga mencatat kasus yang disebabkan oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) berada di bawah 10 persen dari total kasus nasional. Artinya, transmisi lokal sudah mulai mendominasi kasus yang terjadi di Indonesia. 

Menurut dia, pemerintah akan terus menggunakan, memasifkan, dan mengetatkan penggunaan aplikasi PeduliLidungi dalam menghadapi varian omicron saat ini. Sebab, berdasarkan data dari Prancis yang telah menggunakan Covid Passes, mampu mendorong tingkat vaksinasi. 

"Jika dibandingkan dengan tingkat kematian dan perawatan harian di Prancis lebih rendah dengan adanya Covid Passes ini. Dibandingkan dengan yang tidak ada," tambah dia. 

Jumlah kasus Omicron di Indonesia yang tak setinggi di negara lain pun juga dinilai disebabkan oleh penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement