Habis Vaksin Booster, Hindari Minum Es
Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Aparatur Sipil Negara (ASN) mendapat suntikan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster saat mengikuti Vaksinasi Booster untuk ASN. | Foto: Antara/Asep Fathulrahman
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Program vaksinasi dosis ketiga atau tambahan (booster) di Kota Solo, Jawa Tengah, sudah dimulai sejak 14 Januari kemarin. Saat ini, vaksinasi booster masih menyasar kalangan orang lanjut usia (lansia) dan petugas pelayan publik.
Vaksinasi booster memiliki efek sedikit berbeda dengan vaksin primer lantaran jenis vaksin yang digunakan juga beda. Di Solo, vaksin primer kebanyakan menggunakan jenis Sinovac. Sedangkan vaksin booster menggunakan jenis Astrazeneca dan Moderna, tergantung distribusi dari pemerintah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, menyatakan efek samping vaksin booster yang dialami setiap orang berbeda-beda tergantung daya tahannya. "Yang jelas itu efek sampingnya karena itu vaksin hidup kemungkinan panas, kalau nyeri jelas. Kemudian kemeng dan pegal-pegal," jelasnya seusai rapat koordinasi mengenai penanganan Covid-19 di Balai Kota Solo, Senin (24/1).
Ia menjelaskan, vaksin Sinovac menggunakan virus yang dinonaktifkan. Pembentukan antibodi terjadi secara perlahan, sehingga efek samping vaksinasi lebih minimal. Sementara jenis Moderna dan Astrazaneca menggunakan virus hidup, artinya seperti menyuntikkan virus kepada seseorang.
Sehingga, efek sampingnya hampir sama seperti orang yang terkena Covid-19. "Kalau kena covid kan gejalanya perlahan-lahan. Kalau vaksin kan langsung masuk pembuluh darah. Tapi imunnya kan terbentuk," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Siti mengimbau kepada warga masyarakat yang baru saja disuntik vaksin booster agar menghindari pekerjaan berat dan perjalanan jauh. Melainkan diminta untuk istirahat untuk menghindari efek samping yang lebih buruk.
"Makanya kalau vaksin tolong dalam kondisi sehat. Setelah divaksin jangan langsung bepergian, tapi harus istirahat. Jangan minum es nanti pilek dikira vaksin menyebabkan pilek. Tidak boleh angkat-angkat berat nanti pegal karena angkat-angkat yang disalahkan vaksinnya," ungkap dia.
Jika terjadi gejala seperti suhu tubuh meningkat, maka dianjurkan mengonsumsi obat penurun panas.