Senin 24 Jan 2022 17:07 WIB

UEA Cegat Dua Rudal Balistik Houthi

Beberapa penerbangan tertunda di Bandara Abu Dhabi karena insiden rudal Houthi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Foto satelit menunjukkan kerusakan serangan yang diklaim oleh pemberontak Houthi di depot bahan bakar Abu Dhabi National Oil Co di Mussagah, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Sabtu (22/1/2022).
Foto: Planet Labs PBC via AP
Foto satelit menunjukkan kerusakan serangan yang diklaim oleh pemberontak Houthi di depot bahan bakar Abu Dhabi National Oil Co di Mussagah, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Sabtu (22/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Uni Emirat Arab (UEA) mencegat dua rudal balistik yang menargetkan ibukotanya Abu Dhabi pada Senin (24/1) waktu setempat. Sekitar pukul 04.15 para saksi mata mendengar suara ledakan dan melihat benda melayang seperti bola api di langit kota.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan UEA mengatakan, pertahanan udaranya telah mencegat dan menghancurkan dua rudal balistik yang ditembakkan oleh kelompok teroris Houthi. "Serangan itu tidak menimbulkan korban, karena sisa-sisa rudal balistik yang dicegat dan dihancurkan jatuh di daerah terpisah di sekitar Emirat Abu Dhabi," kata kementerian pertahanan UEA dikutip laman CNN, Senin.

Baca Juga

Kementerian juga mengatakan pihaknya siap menghadapi ancaman apa pun, dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi negara dari semua serangan. Beberapa penerbangan tertunda tiba di bandara Abu Dhabi oleh karena adanya insiden ini. Situs web pelacakan penerbangan Flightradar24 menunjukkan pesawat tujuan Abu Dhabi terbang berputar-putar di dekat bandara.

Insiden ini terjadi sepekan setelah pemberontak Houthi yang didukung Iran mengeklaim bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak di dekat bandara Abu Dhabi pada 17 Januari. Serangan Houthi saat itu menewaskan sedikitnya tiga orang dan memicu beberapa ledakan di ibu kota UEA. Serangan itu termasuk serangan mematikan pertama di UEA dalam beberapa tahun.

Pekan lalu juru bicara pemberontak Houthi Yaman mengingatkan UEA adalah negara yang tidak aman selama eskalasi agresifnya terhadap Yaman berlanjut. Menanggapi serangan pekan lalu di UEA, koalisi pimpinan Saudi yang bertempur di Yaman melancarkan serangan udara di ibu kota Yaman, Sanaa yang menewaskan sedikitnya 12 orang dalam pengeboman paling mematikan di kota itu sejak 2019.

Menurut Menteri Kesehatan Houthi Taha Al-Mitwakel pada 21 Januari, setidaknya 82 orang tewas dan 266 terluka ketika serangan udara menghantam pusat penahanan di Yaman. Serangan udara lain hari itu menghantam gedung telekomunikasi di kota pelabuhan strategis Hodeidah, menyebabkan pemadaman internet nasional.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement