REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kamaruddin Amin mengatakan sangat antusias dan optimistis dalam menyambut program Indonesia Bebas Buta Aksara Alquran yang diusulkan Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komjen Pol (Purn) Syafruddin. Melalui program ini, dia berharap kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan Indonesia bebas buta aksara Alquran dapat lebih mudah tercapai.
“Kami optimis karena antusiasme keberagamaan masyarakat kita semakin meningkat, medium untuk mempelajari Alquran semakin banyak, keterlibatan masyarakat semakin masif. Insya Allah kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat akan mewujudkan Indonesia yang bebas buta aksara Alquran,” ujar Kamaruddin saat dihubungi Republika, Senin (24/1/2022).
Kementerian Agama, kata dia, juga terus melakukan ikhtiyar untuk meningkatkan literasi umat dalam baca tulis Alquran.
“Bimas Islam punya 50 ribu penyuluh yang bertugas membina ratusan ribu majlis taklim dan puluhan juta umat Muslim. Diantara tugas penyuluh ini adalah mengajarkan baca Alquran, namun demikian bukan hanya itu tugas mereka. Mereka juga memberi penyuluhan terkait zakat waqaf, manasik haji, moderasi beragama dan bimbingan keagamaan lainnya. Kedepan mungkin kita akan meminta mereka memberi perhatian lebih terkait literasi baca Alquran ini,” tuturnya.