REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Otoritas pendudukan Israel (IOA) melepaskan buldosernya di tanah Palestina di kota Dura di selatan al-Khalil pada Ahad (23/1/2022) pagi. Buldoser telah meratakan 50 dunum lahan pertanian warga Palestina.
Walid Abu Sharar, salah satu korban aksi buldoser, mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa buldoser itu dimaksudkan untuk membuka jalan untuk mencaplok tanah itu ke pemukiman Yahudi di dekatnya. Dia menambahkan pemukim Israel telah berulang kali mencoba merebut tanah milik keluarga Abu Sharar dan Nasr.
Abu Sharar mencatat para pemukim telah menyita sumur air yang sebelumnya digunakan oleh warga Palestina untuk keperluan minum di daerah tersebut. Menurutnya, para pemukim menggunakan sumur itu untuk mengairi tanaman dan mengisi kolam renang mereka.
Pelanggaran lainnya, menurut Kepala Dewan Desa Qeera di Salfit utara, Ashraf Ziyada, kelompok pemukim merusak ban tujuh mobil di desa. “Para pemukim menyerbu desa saat fajar, merusak ban tujuh mobil dan menyemprotkan grafiti rasis pada mereka termasuk ancaman pembunuhan,” kata Ziyada, dilansir dari ABNA, Senin (24/1/2022).
Beberapa waktu lalu, pemukim Israel juga menyerang dan memukul para aktivis yang sedang membantu warga Palestina menanam pohon zaitun. Mereka juga membakar mobil di Burin, dekat Nablus di Tepi Barat utara.
Pohon zaitun di Tepi Barat telah menjadi titik nyala ketegangan. Pemukim Israel berusaha keras mencegah warga Palestina mengakses ladang mereka atau memanen tanaman mereka sendiri. Pohon-pohon telah dicabut, dibakar dan dirusak dalam upaya untuk menghancurkan mata pencaharian penduduk Palestina lokal dengan daerah tersebut.