REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama untuk kelompok anak usia 6-11 tahun di Kota Solo mencapai 114 persen per Ahad (23/1/2022). Sedangkan vaksinasi dosis ketiga (booster) untuk kelompok lansia dan pelayan publik baru mencapai 10 ribu orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun dosis pertama sudah melampaui target. Capaian dosis pertama sebesar 114 persen atau setara 51.573 anak dari target 45.053 anak. Sedangkan jumlah murid SD berdasarkan data dari Dinas Pendidikan sebanyak 57.509 siswa. Sementara capaian vaksin dosis kedua untuk anak usia 6-11 tahun mencapai 29 persen atau setara 13.467 anak.
"Sebagian sudah ada yang saya vaksin yang usia 12 tahun ikut program 12-17 tahun. Ini lanjut terus. Intinya semua murid harus saya vaksin," terang Siti kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (24/1/2022).
Vaksinasi anak usia 6-11 tahun dilaksanakan di 39 fasilitas kesehatan (faskes) meliputi rumah sakit dan puskesmas. Jika ada jadwal di faskes yang kosong, maka digunakan untuk vaksinasi dosis ketiga (booster) untuk lansia maupun pelayan publik. "Saat ini, kalau tidak garap siswa berarti garap booster, semua faskes main. Hari ini saya dapat kiriman 2.800 dosis Sinovac sama 1.000 dosis Astrazeneca," imbuhnya.
Vaksin jenis Sinovac akan diberikan untuk vaksin primer kepada anak-anak usia 6-11 tahun. Sedangkan vaksin Astrazeneca digunakan sebagai booster kepada lansia.
Terkait capaian vaksinasi booster, Siti menyebut sampai Ahad sudah sebanyak 4.588 lansia, 174 pelayan publik, dan 5.376 masyarakat rentan yang divaksin. Sehingga totalnya mencapai 10.138 orang. "Vaksinasi booster lansia dan pelayan publik jalan bareng," ucapnya.
Dia menekankan, syarat mutlak vaksinasi booster yakni mendapat tiket di aplikasi Peduli Lindungi. Namun, saat ini yang terjadi masyarakat yang sudah mendapat tiket menuntut segera diberikan suntikan vaksin booster. Padahal, aplikasi Peduli Lindungi tidak mencantumkan hari dan tanggal vaksinasi. "Makanya harus kami atur. Tenaga kesehatannya harus saya hitung. Kan satu vial untuk 20 orang. Jadi kami ngundangnya lewat kader kelurahan," jelasnya.
Warga juga bisa mendaftar melalui puskesmas dan akan dicatat. Namun, pemberian vaksin tidak serta merta hari tersebut lantaran sudah ada jadwal. Nantinya, yang sudah tercatat akan diundang ke puskesmas terdekat.
Dia menilai, kendala yang dihadapi tidak semua lansia memiliki ponsel pintar. Karenanya, teknis undangan untuk lansia melalui petugas kelurahan."Jangan sampai membuang uang negara. Jangan sampai ada vaksin kedaluwarsa. Bagi yang sudah dijadwal ya datang," katanya.