Senin 24 Jan 2022 23:37 WIB

Erick Thohir: BUMN Bakal Terus Bantu Pengembangan UMKM

Pemerintah berupaya menggenjot sektor UMKM dengan produk-produk lokal unggulan

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir
Foto: Dok Kementerian BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah sedang berupaya menggenjot sektor UMKM dengan produk-produk lokal unggulan. Hal tersebut adalah upaya untuk membentuk ekosistem perekonomian dan mengejar target Indonesia menjadi negara keempat terbesar ekonomi pada 2045.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Indonesia secara geografis memiliki kekuatan yang dapat meningkatkan ekonominya. Namun menurutnya, banyak pihak yang belum fokus pada pengelolaan kekuatannya.

Baca Juga

"Indonesia memiliki kekuatan secara geografis yang dapat meningkatkan perekonomian. Namun selama ini, banyak pihak yang terjebak dan tidak fokus pada kekuatan ekonomi di Indonesia seperti industri pariwisata yang fokus pada wisatawan asing," kata Erick Thohir dalam keterangan, Senin (24/1/2022).

Dia menyampaikan besaran kontribusi nilai traksaksi wisatawan domestik mencapai Rp 1.400 triliun adalah sedangkan wisatawan luar negeri hanya Rp 300 triliun. Dia melanjutkan, kedua nomimal didapatkan sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia.

"Ini cukup membuktikan kalau wisatawan lokal cukup menjanjikan dibanding wisatawan asing. Perlu dibangun kekuatan ekonomi lokal yang tetap tinggi meski pandemi," katanya.

Menurutnya, dengan memaksimakan UMKM berikut produk lokal unggulannya, Indonesia dapat bersaing di semua pasar termasuk mancanegara. Dia mengataka, namun upaya itu membutuhkan kerja sama berbagai pihak mulai pusat hingga daerah.

"BUMN akan terus mendukung UMKM dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Mulai dari pembinaan hingga permodalan. Namun harus ada kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan itu," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement