Senin 24 Jan 2022 21:27 WIB

PUPR akan Laksanakan Kebijakan Khusus untuk Proyek Ini

Salah satu proyek yang mendapat kebijakan khusus adalah renovasi TMII.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Basuki mengatakan akan melaksanakan kebijakan khusus pelaksanaan program pada 2022.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Basuki mengatakan akan melaksanakan kebijakan khusus pelaksanaan program pada 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan akan melaksanakan kebijakan khusus pelaksanaan program pada 2022. Beberapa program tersebut yakni menyelesaikan Proyek Strategi Nasional (PSN), mendukung infrastruktur untuk persiapan Presidensi Indonesia dalam KTT G20 di Bali, Penataan Kawasan Mandalika, Renovasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), serta persiapan ASEAN Summit di Tana Mori Labuan Bajo.

Basuki mengatakan Kementerian PUPR juga akan melanjutkan pembangunan pada bidang lain. "Ini termasuk pada pada bidang sumber daya air direncanakan akan dibangun 37 bendungan, 21 embung, 160 kilometer pengendali banjir serta pengaman pantai, dan 2,86 meter kubik per detik ketersediaan air baku," kata Basuki di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (24/1/2022). 

Baca Juga

Untuk bidang jalan dan jembatan, Basuki mengatakan akan dibangun 9,2 kilometer jalan tol, 354 kilometer jalan baru, 23.715 meter jembatan, dan 1.072 meter fly over atau underpass. Sementara untuk di bidang permukiman akan dibangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) berkapasitas 1.637 liter per detik untuk sekitar 1,02 juta sambungan rumah, pengelolaan sampah untuk 21 ribu Kepala Keluarga (KK), pengolahan air limbah untuk 8.410 KK, penanganan kawasan kumuh seluas 802 hektare, delapan PLBN terpadu, 729 unit pembangunan rehabilitasi prasarana dan sarana pendidikan, olahraga, serta pasar. 

Untuk bidang perumahan, Basuki mengatakan akan dibangun 5.141 unit rumah susun. Selain itu juga 1.823 unit rumah khusus yang terdiri dari 101.250 unit rumah swadaya serta 20.500 unit prasarana sarana dan utilitas (PSU).

"Diperkirakan proyek pembangunan infrastruktur ini akan menyerap 700 ribu pekerja melalui Program Padat Karya Tunai (PKT)," ungkap Basuki. 

Basuki menambahkan, realisasi anggaran 2021 mencapai Rp 143,5 triliun atau 94,3 persen. Angka tersebut mencakup capaian pembangunan di bidang sumber daya air telah terbangun 48 bendungan, 43 embung, 261 klometer pengendali banjir, dan pengaman pantai serta 4,57 meter kubik per detik ketersediaan air baku. Sementara untuk bidang jalan dan jembatan juga berhasil terbangun sepanjang 123 kilometer jalan tol, 710 kilometer jalan baru, 30.112 meter jembatan, dan 2.321 meter flyover atau underpass.

lalu untuk bidang permukiman telah terbangun SPAM dengan kapasitas 2.065 liter per detik untuk sekitar 1,02 juta sambungan rumah, 1,19 juta Kepala Keluarga (KK) penanganan sampah, 386 ribu KK pengelolaan air limbah, 4.194 hektare penanganan kawasan kumuh, delapan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu, 1.593 unit pembangunan dan rehabilitasi prasarana dan sarana pendidikan, olahraga, dan pasar. Kemudian di bidang perumahan telah terbangun sebanyak 7.024 unit rumah susun (194 tower), 3.311 unit rumah khusus, 127.091 unit rumah swadaya, 25.765 unit prasarana sarana dan utilitas (PSU).

"Sehingga proyek pembangunan infrastruktur yang berlangsung sepanjang tahun 2021 telah berhasil menyerap sekitar 1,8 juta pekerja sebagai penerima manfaat program PKT Kementerian PUPR," jelas Basuki.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement