Disiplin Prokes dan Vaksinasi Jadi Perisai Hadapi Omicorn
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Disiplin Prokes dan Vaksinasi Jadi Perisai Hadapi Omicorn (ilustrasi). | Foto: Pixabay
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Epidemolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) dr. Windhu Purnomo menyatakan, terdapat dua perisai yang bisa mengantisipasi lonjakan Covid-19 varian Omicorn. Perisai pertama, kata dia, disiplin menerapkan protokol kesehatan, dan vaksinasi menjadi perisai kedua.
"Jadi dua perisai yang harus kita punyai. Disiplin menerapkan Prokes menjadi perisai pertama dan vaksin menjadi perisa kedua dari bahaya Omicorn," kata dia di Surabaya, Senin (24/1).
Windhu juga menyarankan untuk menggencarkan proses tracing, testing, dan treatment (3T) sebagai langkah deteksi dini penularan Covid-19. Artinya, kata dia, gencarnya 3T tidak harus menunggu kasus Covid-19 melonjak tajam.
Windhu memprediksi bakal terdapat 225.8 kasus Covid-19 di Jatim pada puncak kecil penyebaran kasus Covid-19 varian Omicorn. Jumlah tersebut sebanding 1/5 dari puncak gelombang kedua Covid-19 di Jatim pada Januari 2021 yang mencapai 1.198 kasus.
Meski demikian, kata Windhu, situasi Covid-19 yang masih terkendali di Jatim patut disyukuri. Dimana situasi Covid-19 di Jatim saat ini berada pada level 1 dari 8 indikator yang ditetapkan Kemenkes. "Begitu juga dengan situasi epidemologi kondisi penularan di komunitasnya hingga capaian vaksinasi tertinggi secara nasional, utamanya dosis pertama," ujarnya.