Selasa 25 Jan 2022 05:01 WIB

Inovasi Tangani Sampah di Tingkat Rumah Tangga Melalui Baperkam Mart

Di Baperkam Mart, masyarakat dapat menghimpun sampah yang dapat didaur ulang

Rep: lilis sri handayani/ Red: Hiru Muhammad
Inovasi penanganan sampah rumah tangga terus dilakukan di Kota Cirebon. Salah satunya dengan memfungsikan Balai Pertemuan Kampung (Baperkam) sebagai tempat konsep penghimpunan sampah yang dapat didaur ulang.
Foto: diskominfo kota cirebon
Inovasi penanganan sampah rumah tangga terus dilakukan di Kota Cirebon. Salah satunya dengan memfungsikan Balai Pertemuan Kampung (Baperkam) sebagai tempat konsep penghimpunan sampah yang dapat didaur ulang.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Inovasi penanganan sampah rumah tangga terus dilakukan di Kota Cirebon. Salah satunya dengan memfungsikan Balai Pertemuan Kampung (Baperkam) sebagai tempat konsep penghimpunan sampah yang dapat didaur ulang.

Hal itu seperti yang terlihat di RW 04 Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan. Masyarakat setempat memanfaatkan Baperkam di lingkungan tempat tinggal mereka menjadi Baperkam Mart.

Baca Juga

Di Baperkam Mart, masyarakat dapat melakukan penghimpunan sampah yang dapat didaur ulang. Sampah tersebut kemudian ditukar dengan barang kebutuhan keseharian."Kami sangat mengapresiasi dan mendukung gerakan masyarakat dalam penanganan sampah semacam ini. Semoga bisa ditiru oleh RW lain di Kota Cirebon," kata Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, usai meresmikan Baperkam Mart, Senin (24/1). 

Eti menilai, Baperkam Mart akan berdampak positif pada pengurangan volume sampah rumah tangga. Selama ini, volume sampah yang dihasilkan rumah tangga cukup besar, dengan sampah plastik mendominasi.

‘’Baperkam Mart merupakan inovasi yang sangat baik. Sampah rumah tangga akan berkurang banyak jika gerakan ini berjalan maksimal. Untuk itu, perlu didukung semua pihak,’’ tukas Eti.

Tak hanya itu, lanjut Eti, keuangan keluarga juga dapat dihemat. Pasalnya, sampah yang dikumpulkan dapat ditukar dengan kebutuhan sehari-hari.‘’Ada sabun, minyak dan sebagainya yang bisa ditukar cukup dengan sampah,’’ kata Eti.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, Kadini, mengungkapkan, program bank sampah sudah berjalan di puluhan RW. Sebagian besar bank sampah menggunakan sistem yang sama dengan Baperkam Mart.‘’Ada yang ditukar uang, ada yang ditabung, ada yang ditukar dengan kebutuhan sehari-hari,’’ kata Kadini.

Kadini menyatakan, program bank sampah berpengaruh pada penurunan volume sampah rumah tangga. Terbukti, dari setiap pengangkutan sampah, volumenya terus berkurang. ‘’Memang sangat bermanfaat. Maka dari itu, kami mendorong seluruh RW menjalankan program bank sampah,’’ kata Kadini. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement