Selasa 25 Jan 2022 07:57 WIB

WHO: Tak Ada Bukti Remaja dan Anak-Anak Sehat Butuh Booster

Vaksin Covid-19 yang ada saat ini bertujuan mencegah penyakit parah.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Tidak ada bukti yang menunjukkan remaja atau anak-anak sehat memerlukan dosis penguat vaksin Covid-19.
Foto: www.freepik.com.
Tidak ada bukti yang menunjukkan remaja atau anak-anak sehat memerlukan dosis penguat vaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan, tidak ada bukti yang menunjukkan remaja atau anak-anak sehat memerlukan dosis penguat vaksin Covid-19. Swaminathan menjelaskan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk pengambilan gambar lebih lanjut, di mana badan itu telah membuat keputusan berdasarkan ilmu pengetahuan saat ini.

"Saat ini tidak ada bukti bahwa anak-anak yang sehat atau remaja yang sehat membutuhkan booster. Tidak ada bukti sama sekali," kata Swaminathan dilansir Fox News, Selass (25/1/2022).

Baca Juga

Swaminathan mengatakan, sebuah panel akan bertemu untuk mempertimbangkan pertanyaan tentang bagaimana negara harus memberikan booster dengan tujuan untuk mengurangi kematian. Dia mengatakan bahwa vaksin bertujuan memberikan perlindungan terhadap penyakit parah.

"Itulah hasil yang paling kami minati, perlindungan terhadap kematian. Terhadap omicron, banyak vaksin telah menunjukkan pengurangan kemanjuran terhadap infeksi. Dan, itulah mengapa kami melihat banyak terobosan infeksi. Namun, ini sebagian besar tidak menghasilkan apa-apa pada penyakit yang parah," ujar Swaminathan.

Sementara ada penurunan yang terjadi selama periode waktu tertentu dan sedikit penurunan dalam perlindungan. Swaminathan mengatakan, vaksin bertujuan melindungi yang paling rentan dan berisiko tinggi terkena penyakit parah dan kematian.

“Mereka adalah populasi lansia kami, orang-orang dengan gangguan kekebalan dengan kondisi yang mendasarinya, tetapi juga petugas kesehatan,” kata Swaminathan.

Di AS, Food and Drug Administration (FDA) telah mengizinkan booster vaksin Pfizer-BioNTech untuk penggunaan darurat pada anak-anak berusia 12 tahun. FDA juga mengumumkan bahwa orang yang berusia 12 tahun ke atas bisa mendapatkan suntikan booster Pfizer setelah lima bulan, yang sebelumnya ditentukan dengan interval enam bulan setelah dosis kedua.

Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menunjukkan bahwa lebih dari 81 juta orang Amerika yang memenuhi syarat telah menerima suntikan booster sejauh ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement