REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Wagimun membenarkan Indonesia darurat jumlah penghulu.
"Betul yang dikatakan Pak Menag. Kondisi sekarang, sudah sangat kekurangan penghulu," ujar dia saat dihubungi Republika, Selasa (25/1/2022).
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyoroti masalah penghulu. Ia memprediksi Indonesia akan kekurangan penghulu setidaknya hingga 10 tahun ke depan.
Saat ini, penghulu di Indonesia berjumlah 8.978 orang. Menurutnya, jumlah tersebut masih setengah dari kondisi ideal untuk melayani pernikahan. Apalagi setiap tahun terjadi dua juta pernikahan yang tersebar di 5.901 kantor urusan agama (KUA).
"Kekurangan penghulu akan terjadi dalam jangka waktu 10 tahun ke depan di mana setengah dari jumlah penghulu akan masuk masa purna tugas sebagai PNS atau dirata-rata akan pensiun sebanyak 400 orang setiap tahunnya," kata dia saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI yang diikuti dari Jakarta, Senin (24/1/2022).
Kurangnya jumlah penghulu ini disebut terkadang berimbas pula pada pelaksanaan pernikahan bagi masyarakat. Tak jarang, penghulu terlambat tiba di lokasi pernikahan karena padatnya kegiatan di hari yang sama.