REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Wakaf Mesir Mohamed Mokhtar Gomaa mengatakan kementeriannya tengah berupaya mempromosikan budaya Islam dengan menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa yang berbeda. Sejauh ini, Gomaa mengatakan negaranya telah menerbitkan terjemahan Alquran dalam 43 bahasa.
Dia mengatakan untuk memastikan bahwa konsep-konsep yang ada di dalam Alquran tersampaikan dengan benar ke bahasa lain, tanpa berlebihan atau menyebabkan kesalahpahaman. Kementeriannya secara mandiri mengelola upaya untuk menerjemahkan Kitab Suci ini.
Dilansir di Ahlul Bayt News Agency (ABNA), Selasa (25/1/2022), menurut Gomaa, kementerian Wakaf dengan hati-hati memilih penerjemah terbaik untuk memastikan tidak akan ada manipulasi teks Alquran atau kesalahan dalam terjemahan. Sejauh ini, terjemahan Alquran telah rampung dilakukan ke dalam 43 bahasa.
Terbaru, pihaknya melakukan terjemahan ke dalam bahasa Urdu, Hausa dan Yunani. Dia juga mencatat sebuah seminar direncanakan akan diadakan di pameran buku internasional Kairo edisi berikutnya untuk membahas terjemahan Alquran. Di tempat lain dalam sambutannya, Gomma mengatakan sebuah konferensi akan segera diselenggarakan dengan partisipasi pejabat senior negara-negara Arab dan Muslim, di mana peluncuran Persatuan Wakaf Dunia Arab akan diumumkan.