Selasa 25 Jan 2022 13:38 WIB

Polda Tetapkan Lima Orang Jadi Tersangka Pengeroyok Lansia Hingga Tewas

Kasus bermula WH dan JI serempetan di jalan, dan tersangka meneriaki korban maling.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan.
Foto: Dok Humas Polda Metro Jaya
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi mengungkap motif pelaku pengeroyokan yang menewaskan seorang laki-laki lanjut usia (lansia) berinisial WH (89 tahun) di kawasan Cakung, Jakarta Timur pada Ahad (23/1/2022) dini hari WIB. Pengeroyokan dilakukan sejumlah orang kepada WH akibat terprovokasi karena adanya teriakan maling kepada korban.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan, lima orang berinisial TB (21 tahun), JI (23), RYN (23), MA (23), dan MJ (18), yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, mengaku tersulut emosinya ketika mendengar teriakkan maling yang ditujukan ke mobil yang dikendarai korban. Karena itu, mereka langsung menggebuki korban sampai babak belur dan tewas.

Baca Juga

"Para tersangka ini sudah menyatakan bahwa motif mereka adalah terprovokasi karena adanya teriakan maling, sehingga emosi. Luapan emosi inilah yang tanpa mereka sadari bahwa orang yang dihadapi adalah lansia," kata Endra di Jakarta, Selasa (25/1/2022).

Zulpan menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui para tersangka tidak memiliki kaitan latar belakang dengan korban pengeroyokan. "Jadi ini menjawab apa yang disampaikan pihak pengacara apakah ada urusannya dengan persoalan tanah dan sebagainya. Kelima tersangka ini tidak ada kaitannya," ujarnya.

Zulpan mengatakan, kasus pengeroyokan lansia itu bermula dari serempetan yang terjadi antara korban dan  pengendara sepeda motor berinisial JI, yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka. "Pengendara sepeda motor yang merasa dirugikan akibat serempetan itu kemudian meneriaki mobil korban dengan teriakan maling," katanya.

Teriakan itu yang mengundang perhatian dari pengendara sepeda motor lainnya untuk menyerang korban. Menurut Zulpan, kemudian para tersangka berusaha mengejar mobil yang dikendarai oleh korban. "Teriakan itu diartikan oleh orang-orang di sekitar mobil yang melaju di depan adalah mobil curian. Persepsi inilah membuat banyak pengendara motor lain beramai-ramai mengikuti membuntuti atau mengejar mobil korban sampai di TKP akhir di Pulo Kambing Cakung," tutur Zulpan.

Meski sudah ada lima tersangka, Zulpan mengatakan, kepolisian akan terus melakukan proses penyidikan kasus pengeroyokan lansia tersebut. Dia menjanjikan, kasus itu bakal ditangani sampai tuntas.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا جَعَلْنَآ اَصْحٰبَ النَّارِ اِلَّا مَلٰۤىِٕكَةً ۖوَّمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ اِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْاۙ لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَيَزْدَادَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِيْمَانًا وَّلَا يَرْتَابَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ وَالْمُؤْمِنُوْنَۙ وَلِيَقُوْلَ الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ وَّالْكٰفِرُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًاۗ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَمَا يَعْلَمُ جُنُوْدَ رَبِّكَ اِلَّا هُوَۗ وَمَا هِيَ اِلَّا ذِكْرٰى لِلْبَشَرِ ࣖ
Dan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), “Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.

(QS. Al-Muddassir ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement