REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tes swab rapid antigen terhadap siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Bandung masih nihil didapati kasus positif Covid-19 hingga Senin (24/1/2022) sore. Total hingga kemarin jumlah sekolah yang diperiksa sebanyak 5 sekolah dari target 60 sekolah.
"Jumlah sekolah yang sudah dilakukan pemeriksaan lima sekolah dari 60 sekolah sampai 24 Januari nanti," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung dr Ahyani Raksanagara, Selasa (25/1/2022).
Ia mengatakan hasil tes swab rapid antigen menunjukan kasus positif masih nihil sedangkan yang negatif sebanyak 220 orang siswa dan guru. Terdiri dari siswa 200 dan guru 20 orang. "Total 220 sampel, jenis pemeriksaan rapid antigen," katanya.
Ahyani menambahkan, satu dari enam orang warga Kota Bandung yang dinyatakan terpapar Omicron telah sembuh. Sedangkan lima orang lainnya masih menjalani isolasi mandiri di BPSDM Jawa Barat yang berada di Kota Cimahi.
"Situasinya mereka baik kok, dari awal memang tanpa gejala begitu," katanya.
Ia melanjutkan mereka tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri sehingga diduga berasal dari transmisi lokal. Setelah didapati warga yang terpapar Omicron, pihaknya melakukan isolasi terhadap mereka yang terpapar.
Selain itu, melakukan tracing kepada mereka yang melakukan kontak erat dengan warga terpapar Omicron sebanyak 95 orang. "Kalau hasil positif PCR nya sih sudah yang belum keluar kan hasil full sequencing ya karena bisa varian apapun. Jadi kalau yang positif itu ada lima orang dari yang diperiksa tapi variannya apa kan beda pemeriksaannya kita kirim ke labkes provinsi," katanya.
Pihaknya masih menunggu hasil tes whole genome sequensing terhadap lima orang yang dinyatakan positif Covid-19. Di tengah kondisi tersebut, pihaknya mengimbau rumah sakit menyiapkan fasilitas kesehatan yaitu tempat tidur apabila terjadi kenaikan kasus.