REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan terus berupaya mengungkap berbagai dampak yang bisa diakibatkan oleh infeksi Covid-19. Sebuah studi baru memperingatkan penyakit wabah tersebut berisiko memicu penumpukan jenis protein tertentu dalam tubuh yang membuat penderitanya punya biomarkers terkait kerusakan otak yang lebih tinggi daripada penderita Alzheimer.
Studi tersebut digagas oleh tim peneliti dari NYU Grossman School of Medicine, Amerika Serikat. Mereka melakukan penelitian saat gelombang awal pandemi, yakni antara Maret hingga Mei 2020.
Para peneliti memeriksa darah pasien yang mengidap kasus Covid-19 parah dan mengalami gejala neurologis. Penelitian menganalisis kondisi 251 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
Pasien-pasien tersebut sebelumnya tidak memiliki riwayat gangguan kognitif atau demensia. Ada juga tiga kelompok kontrol yang tidak dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dan tak mengalami penurunan kognitif.