Selasa 25 Jan 2022 21:00 WIB

Penanda Kerusakan Otak Pasien Covid-19 Parah Lebih Tinggi daripada Pengidap Alzheimer

Pasien Covid-19 tersebut dirawat dengan komplikasi neurologis.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Kesehatan otak (ilustrasi). Meskipun penanda kerusakan otaknya lebih tinggi daripada pengidap Alzheimer, pasien Covid-19 tidak serta merta akan mengembangkan penyakit tersebut.
Foto: www.freepik.com
Kesehatan otak (ilustrasi). Meskipun penanda kerusakan otaknya lebih tinggi daripada pengidap Alzheimer, pasien Covid-19 tidak serta merta akan mengembangkan penyakit tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan terus berupaya mengungkap berbagai dampak yang bisa diakibatkan oleh infeksi Covid-19. Sebuah studi baru memperingatkan penyakit wabah tersebut berisiko memicu penumpukan jenis protein tertentu dalam tubuh yang membuat penderitanya punya biomarkers terkait kerusakan otak yang lebih tinggi daripada penderita Alzheimer.

Studi tersebut digagas oleh tim peneliti dari NYU Grossman School of Medicine, Amerika Serikat. Mereka melakukan penelitian saat gelombang awal pandemi, yakni antara Maret hingga Mei 2020.

Baca Juga

Para peneliti memeriksa darah pasien yang mengidap kasus Covid-19 parah dan mengalami gejala neurologis. Penelitian menganalisis kondisi 251 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Pasien-pasien tersebut sebelumnya tidak memiliki riwayat gangguan kognitif atau demensia. Ada juga tiga kelompok kontrol yang tidak dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dan tak mengalami penurunan kognitif.