Selasa 25 Jan 2022 16:10 WIB

Kisah Mike Tyson, Saat Balita 'Dicekoki' Miras dan Narkoba Oleh Ibunya Supaya Tidur

Ia mengaku pertama kali mencicipi alkohol saat berumur kurang dari setahun.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Mike Tyson berpose di ruang ganti usai pertarungannya melawan Roy Jones Jr. di Staples Center di Los Angeles, California, AS, beberapa waktu lalu..
Foto: EPA-EFE/JOE SCARNICI
Mike Tyson berpose di ruang ganti usai pertarungannya melawan Roy Jones Jr. di Staples Center di Los Angeles, California, AS, beberapa waktu lalu..

REPUBLIKA.CO.ID, Nama besar Mike Tyson di dunia tinju, tak terbantahkan. Ia salah satu legenda hidup olahraga tersebut.

Namun terlepas dari sisi prestasinya, kehidupan Tyson di luar riang tak selalu mulus adanya. Banyak jejak hitam dan penderitaan dilaluinya. Bahkan sejak ia masih kecil.

Baca Juga

Ia mengenal narkoba selama kurang lebih 30 tahun. Sosok kelahiran Brooklyn ini pernah menjadi pemakai aktif obat terlarang. Bahkan sejak yang bersangkutan sedang menjalani karier profesionalnya.

"Ibu saya (Lorna Tyson) adalah seorang pecandu, ayah saya pecandu. Dari dunia itulah saya berasal," kata Tyson dalam wawancara dengan dnaindia.com, beberapa waktu lalu.

Ia mengaku pertama kali mencicipi alkohol saat berumur kurang dari setahun. Sebuah fakta mencengangkan. Sedari masa kanak-kanak, semuanya bermula.

"Ibu saya akan memberi saya minuman keras dan obat-obatan agar saya tertidur," ujar Tyson.

Ketika ia berusia dua tahun, ayahnya yang bernama Jimmy Kirdpatrick meninggalkan mereka. Tyson bersama saudara kandungnya, yakni Rodney dan Denise. Ia juga menjadi korban bullyan di sekolahnya di kawasan Brownsville.

Ia sering berupaya menghindari para pengganggunya. Hingga pada suatu waktu, Tyson berniat melakukan pembalasan. Ia lantas mendapatkan kenikmatan dari hal ini.

"Saya tidak bisa menunggu pada hari berikutnya agar saya bisa melakukannya lagi. Orang tidak akan melakukannya, jika rasanya tidak enak," sosok yang kini berusia 55 tahun itu.

Berjalannya waktu, Tyson berkembang menjadi petinju kelas berat mematikan. Meski demikian, kontroversi tak pernah lepas dari hidupnya. Tak hanya seputar obat-obatan terlarang.

Ia semakin dikenal ketika menggigit telinga Evander Holyfield dalam sebuah pertandingan. Ia juga berusaha mematahkan lengan Francois Botha. Ia kecanduan pelacur Jepang. Ia pernah dihukum karena tindak pidana perkosaan. 

Setelah keluar dari penjara, Tyson menghabiskan lebih dari 300 juta dollar dan dinyatakan bangkrut. Tepatnya pada 1995 lalu. Apa yang ia lakukan dengan uang sebanyak itu?

Ia mengonsumsi minuman keras berharga mahal sepanjang hari. Ia mencampurkannya dengan kokain. Tyson menyewa pesawat jet ke Inggris, Paris, dan Swiss. 

Demikian berbagai gambaran singkat sisi kelam sang jawara. Kini kehidupan Iron Mike berbanding terbalik dari apa yang pernah dijalaninya. Seorang pria yang telah berubah.

Beberapa tahun terakhir, Tyson menjalani hidup yang lebih positif. Ia menjadi suami setia dari istri bernama Lakiha Spicer. Ia merupakan ayah yang berusaha bertanggung jawab terhadap delapan anaknya.

Ia mengatakan bagaimana dirinya terus berupaya untuk mengontrol diri. Bukan pekerjaan mudah tentunya. Tapi berdampak baik bagi kehidupan keluarganya.

"Saya tidak berpikir kemarahan akan pernah hilang, tapi saya tahu, saya tidak ingin mendapat masalah lagi. Saya ingin istri dan anak-anak saya menghormati saya," ujar Tyson.

Ia dan istrinya mendirikan sebuah yayasan bernama Mike Tyson Cares. Yayasan ini bertujuan menyantuni anak-anak kurang mampu dan yang menjadi korban pelecehan dari pasangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement