Selasa 25 Jan 2022 17:18 WIB

Film Genre Sci-Fi Hadapi Tantangan Besar pada 2022

Film-film sekuel bergenre sci-fi pada tahun ini mengisyaratkan masalah.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Film bergenre sci-fi menghadapi tantangan besar pada 2022. (ilustrasi).
Foto: 20th Century Fox.
Film bergenre sci-fi menghadapi tantangan besar pada 2022. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Semua rilisan film filsi ilmiah (sci-fi) tahun 2022 merupakan sekuel. Hal ini dianggap sebagai masalah bola salju untuk genre di lanskap sinematik saat ini. 

Film sci-fi mendatang di antaranya Avatar 2 yang telah lama ditunggu-tunggu dan Jurassic World: Dominion. Sci-fi telah menjadi batas baru undian box-office, dari genre superhero yang mendorong batas potensi manusia, hingga raksasa Jurassic World dan Star Wars yang memonopoli penonton mereka sendiri di sudut-sudut nyaman peringkat box office. Star Wars bersiap untuk merilis enam film baru dalam fase ekspansi berikutnya.

Baca Juga

Sekuel sci-fi pada 2022 mengisyaratkan masalah. Pandemi Covid-19 memperburuk masalah, dengan Covid-19 memangkas daftar film musim panas yang khas. Menurut laman The Guardian, box office AS turun 60 persen dari 2019.

Penonton kurang berkeinginan mempertaruhkan kesehatan dan uang mereka untuk sebuah rilis sinematik yang mungkin mengecewakan. Ditambah lagi, ketersediaan film di layanan streaming cukup cepat.

Film-film sci-fi 2022 akan menampilkan sekuel ketika genre harus berkembang dan berinovasi jika ingin menjaga roda minat penonton berputar. Risiko itu termasuk untuk Avatar asli garapan James Cameron, Jurassic Park karya Spielberg, dan Star Wars dari George Lucas

Sebagai waralaba paling sukses, Marvel telah menghadapi kritik yang sangat panas dari sutradara terkenal seperti Martin Scorsese dan Steven Spielberg dalam beberapa tahun terakhir. Eksekutif kreatif di seluruh industri menyuarakan kekhawatiran atas potensi kematian sinema asli. 

Genre sci-fi menderita di bawah beban waralaba suksesnya sendiri, sehingga tidak ada ruang untuk menghirup ide-ide segar ke dalam filmnya. Film Marvel pertama kali menghadapi kritik dari Martin Scorsese pada 2019 karena menciptakan skenario "ayam dan telur.

"Jika orang hanya diberi satu jenis barang dan tanpa henti hanya menjual satu jenis barang, tentu saja mereka akan menginginkan lebih dari satu hal itu,” katanya melalui Vox, seperti dilansir di Screen Rant, Selasa (25/1/2022).

Namun, bukan hanya Marvel yang salah. Film sci-fi terbesar dalam beberapa tahun terakhir semuanya adalah vulkanisir sekuel warisan yang tidak terinspirasi, dari trilogi sekuel Star Wars hingga film Jurassic World

Film sci-fi 2022 semakin menjauh dari orisinalitas. Waralaba jelas merupakan undian box office yang lebih aman dibandingkan film konsep asli, tetapi pemirsa mulai lelah. 

Perlu dicatat bahwa Spielberg meramalkan pada 2013 bahwa meningkatnya tumpukan sekuel akan menghasilkan ledakan yang tak terhindarkan dalam industri. Genre sci-fi telah menjadi korban dari kesuksesannya sendiri. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement