REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri sulung pasangan aktris yang juga politikus Partai Golkar Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono, Maura Magnalia Madyaratri meninggal dunia, Selasa (25/1/2022). Maura yang lahir pada 20 September 1994 menghembuskan napas terakhir pada hari ini pukul 05.37 WIB.
Meninggalnya Maura terbilang mendadak karena sehari sebelumnya Maura sempat mengunggah foto dan status terakhir di Instagram. "Thank you @istanbulfashioncult," tulis Maura lewat akun Instagram-nya.
@istanbulfashioncult dalam keterangan di Instagram mendalami seni visual psychotic art dan slum fashion. @istanbulfashioncult ikut mengunggah foto Maura terakhir yang mengenakan t-shirt black Velvet.
"Morskii wearing Black Velvet Tee. By the look of her eyes you can tell the sharpness and the simplicity of the background represent a classic horror cult movies. Beautiful yet deceitful, innocent but cold blooded so Black Velvet T-shirt suits her. A loyalist cult member. The witch. @evilheat."
Pengikut atau teman Maura di Instagram pun memberikan belasungkawanya melalui kolom komentar. "Rest in Love Maura," tulis akun @serlylewerissa.
Maura rencananya akan disemayamkan di rumah duka yang berlokasi di Puri Cinere, Pangkalan Jati, Depok pada hari ini. Adapun misa untuk melepas kepergian Maura akan diselenggarakan pukul 19.00 WIB, dan rencananya Maura akan dimakamkan di San Diego Memorial.
Nurul menceritakan, bahwa beberapa jam sebelum meninggal dunia Maura masih mengobrol dengan sang ayah dan teman-temannya. "Tadi malam jam 1 dia masih ngobrol sama Mas Mayong, dia masih chat sama teman-temannya," kata Nurul saat ditemui wartawan di rumah duka di Depok, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022).
"Terus sudah, setengah lima pas kami bangun, dia sudah terkapar di meja makan," kata dia.
Mayong mengatakan, Maura sempat dibawa ke rumah sakit pada pukul 05.00 WIB dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 05.37 WIB. "Jadi, sempat ada waktu 37 menit dan tidak tertolong. Jadi, sudah lemas, sudah dingin," ujar Mayong.
Dia menceritakan, Maura sempat bercerita mengenai kesibukannya melamar kerja menjelang wisuda S2 dari Sydney University Maret mendatang. "Dia keterima kerja di Bali tapi, terus dia lagi mikir 'aku ke Bali atau enggak ya'. Jadi dia lagi ada di masa masa agak sulit ya menurut kami, karena sekolah sudah selesai tapi belum wisuda, di sisi lain dia harus mencari kerja dan ternyata ada satu yang minta dia datang tapi di Bali. Mungkin kalau misalnya tidak ada apa-apa hari ini kami akan mengobrol lagi soal itu," jelas Mayong.
"Kalau untuk kami sih lebih ke nanti Maret bisa enggak ya dia pergi ke Australia untuk wisuda, kan mereka masih lockdown di sana," lanjut dia.
Mayong mengatakan, Maura sangat dekat dengan keluarganya dan banyak bercerita tentang kekhawatiran yang dia rasakan. "Ke saya, dia dekat sekali cerita banyak hal tentang kekhawatiran dia, tapi tidak terlalu mendalam. Dengan adiknya juga sangat dekat karena mereka hanya berdua kan."