Selasa 25 Jan 2022 22:38 WIB

BPKM Pastikan Target Investasi 2021 Tercapai di Kuartal IV

Bahlil menyebut realisasi investasi tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. Bahlil memastikan realisasi investasi pada 2021 tercapai.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. Bahlil memastikan realisasi investasi pada 2021 tercapai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, pemulihan ekonomi pascapandemi menjadi isu di hampir seluruh dunia. Menurutnya, ini pertandingan kepemimpinan dari para pemimpin negara.

Bicara pemulihan ekonomi, kata dia, berarti bicara menaklukkan Covid-19 dahulu. Indonesia, lanjutnya, salah satu negara terbaik yang bisa mengatasi pandemi.

Baca Juga

Bahlil menjelaskan, pada 2020, hampir semua negara terkontraksi kecuali Vietnam. Meski begitu, target realisasi investasi Indonesia yang saat itu Rp 817 triliun bisa tercapai Rp 825 triliun atau melebihi target.

Lalu pada 2021, Kementerian Investasi ditargetkan bisa mencapai target realisasi investasi sebesar Rp 900 triliun dari Presiden Joko Widodo. Hal itu sebagai prasyarat ekonomi nasional mampu tumbuh di atas empat persen.

"Pada 2021, Alhamdulillah sampai kuartal ketiga, target telah terealisasi sekitar 73 sampai 74 persen. Menariknya antara investasi di Jawa dan luar Jawa, meningkat di luar Jawa. Jadi jangan bilang pemerintah tidak adil lagi," ujar Bahlil dalam webinar yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Selasa (25/1/2022).

Bahlil mengungkapkan, pada kuartal IV 2021, target realisasi investasi berhasil dicapai. Hanya saja ia masih enggan menyebutkan angka detailnya.

"Hari Kamis akan kita luncurkan angkanya. Realisasi investasi tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi kita," kata dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 sebesar minus 0,74 persen, kuartal II 7,07 persen, dan kuartal III 3,51 persen. "Di kuartal IV, analisa saya berdasarkan data impor barang modal dan bahan baku, serta realisasi investasi, pertumbuhan ekonomi kita akan tumbuh di kisaran 4,8 persen sampai dengan 5 persen," jelasnya.

Dengan capaian tersebut, maka secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun lalu diperkirakan bisa mencapai 3,75 persen hingga 4 persen. "Itu menunjukkan Indonesia, sekalipun dihadapkan pada persoalan krisis, ini masih terus kita jalan," tegas Bahlil.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement