Rabu 26 Jan 2022 10:25 WIB

Bisnis Berkah, Mahasiswa UNM Garap Bisnis Properti

Ia mendirikan Azamta Property, yang merupakan agen properti syariah.

Heri Suprihatin, mahasiswa UNM menggarap bisnis agen properti dengan sistem syariah.
Foto: Dok UNM
Heri Suprihatin, mahasiswa UNM menggarap bisnis agen properti dengan sistem syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisnis properti merupakan bisnis yang cukup menjanjikan. Tiap tahun bisnis properti semakin berkembang. Peluang yang besar ini dimanfaatkan oleh Heri Suprihatin yang merupakan salah satu mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) kampus Jatiwaringin.

Terjun di dunia bisnis properti, berawal sejak ia mengundurkan diri dari tempatnya bekerja pada 2018 silam. Sepuluh tahun bekerja, membuatnya memiliki tabungan yang cukup untuk membuka usaha dan mencoba membangun bisnisnya sendiri.

“Sebelum resign, sudah mempersiapkan minimal tabungan berupa uang yang setidaknya jika keluar dari pekerjaan selama enam bulan ke  depan, perekonomian masih aman. Dengan keadaan paling pahitnya tidak kerja lagi, maka anggap saja waktu enam bulan itu harus bangun bisnis atau cari pekerjaan lain dan masih berlabel karyawan,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (24/1).

Ia mendirikan Azamta Property, yang merupakan agen properti dengan memasarkan kavling dan rumah dengan sistem syariah. Azamta property dibentuk pada tahun 2018 dengan tujuan memberikan solusi kepada masyarakat untuk memiliki investasi yang sesuai syariat Islam, tanpa riba dan juga menciptakan lapangan kerja baru.

“Usia saya saat memiliki tekad itu, masih 28 tahun, motivasi saya salah satunya, ingin memiliki waktu lebih banyak dengan keluarga, mempererat silaturahim  dengan banyak orang, dan sangat menyukai tantangan,” katanya.

Saat ini, jelasnya, bisnis propertinya sudah memiliki total 62 orang konsumen.  Jumlah karyawannya  tiga  orang. Adapun omsetnya bisa mencapai ratusan juta dalam setahun. “Omset tahun  2021 mencapai kurang lebih Rp  500 juta  dengan keuntungan bersih kurang lebih Rp 200 juta,” ungkapnya.

Semakin banyaknya agen properti, membuat persaingan bisnis semakin berat. Untuk menghadapi itu, ia berupaya untuk tetap eksis dengan cara upgrade ilmu, jalin terus silaturahmi, studi banding ke kompetitor, serta mencoba memasarkan dengan digital marketing.

“Maksimalkan niat untuk membantu orang berjuang untuk keluarga,  demi mencari nafkah, jangan takut gagal, belajar dengan mentor, ikut seminar dan workshop bisnis lainnya,” tutupnya memberi motivasi bagi mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM) lainnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement