REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) menargetkan dapat mengurangi produksi sampah sekitar 23 persen atau 345 ton per hari. Kepala Bagian Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabag PLH) Kota Jaksel, Imam Bahri mengatakan, setiap harinya produksi sampah di wilayahnya baik organik maupun nonorganik mencapai 1.500 ton.
"Dari ribuan ton itu per hari, kita targetkan 23 persen bisa dikurangi karena di Jakarta itu sekitar 7.000 ton sehingga kiriman sampah ke Bantargebang dapat kita kurangi," kata Imam saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (26/1/2022).
Imam menuturkan, target 23 persen tersebut cukup realistis mengingat pengelolaan sampah di Jaksel belum maksimal. "Enggak muluk-muluk sih, enggak bisa ini juga karena pengelolaan sampah belum bisa maksimal," ujarnya.
Menurut Imam, untuk mencapai target itu, Pemkot Jaksel sedang menggencarkan berbagai upaya, di antaranya optimalisasi keberadaan bank sampah di setiap kelurahan dan budidaya ulat maggot. Imam menilai budidaya ulat Maggot cukup efektif mengurai sampah organik, terutama karena lalat tentara hitam itu dapat mengurai sampah organik lima kali dari berat badannya.
"Bahkan ada wilayah yang warganya bersedekah lewat pengolahan minyak jelantah itu. Jadi mereka kumpulkan minyak jelantah itu dan dapat uang. Tapi kebanyakan warganya yang memilih disedekahkan uangnya," tutur Imam.