Rabu 26 Jan 2022 11:30 WIB

Ridwan Kamil Sebut 31 Pasien Omicron di Jabar Sudah Sembuh

409 kasus harian Covid 19 di Jabar sampai kemarin adalah bukan varian Omicron.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) memimpin Rapat Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (25/1/2022). Rapat tersebut salah satunya membahas tetang update perkembangan Covid-19 varian omicron. Meski perkembangan omicron di Jawa Barat tidak menghawatirkan, namun harus disikapi dengan serius. Semua infrastruktur pelayanan kesehatan di Jawa Barat sudah disiapkan berdasarkan pengalaman menghadapi varian Delta pertengahan tahun lalu.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) memimpin Rapat Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (25/1/2022). Rapat tersebut salah satunya membahas tetang update perkembangan Covid-19 varian omicron. Meski perkembangan omicron di Jawa Barat tidak menghawatirkan, namun harus disikapi dengan serius. Semua infrastruktur pelayanan kesehatan di Jawa Barat sudah disiapkan berdasarkan pengalaman menghadapi varian Delta pertengahan tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --- Kasus Covid-19 varian Omicron di Jabar sejauh ini masih terkendali. Itu setidaknya terbukti dari 33 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron, 31 di antaranya sudah sembuh. 

"Sisa dua masih dirawat di BPSDM," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai menghadiri Rapat Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa petang (25/1). 

 "Jadi asumsinya, Omicron itu cepat menular dan cepat juga sembuhnya, rata-rata 3 sampai 4 hari," imbuhnya.

Sementara kasus harian Covid-19 di Jabar sampai kemarin, tercatat bertambah 409 kasus. Kang Emil menyatakan, 409 kasus itu adalah bukan varian Omicron. 

"Jadi kasus harian yang naik di Jabar masih kami asumsikan varian non-Omicron. Artinya, masih Delta atau varian yang sebelumnya," katanya. 

Adapun transmisi tertinggi Covid-19, kata dia, masih berada di wilayah Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi). Terkait tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 pada Januari tahun ini, jauh lebih baik ketimbang Januari tahun sebelumnya. 

Emil melaporkan, tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 pada Januari 2021 mencapai 40 persen, sementara bulan ini walaupun ada peningkatan, masih di angka 7 persen.

"Artinya, vaksinasi berhasil memutus rantai penularan karena tahun lalu vaksinasi belum dilaksanakan," ucap Kang Emil. 

"Sekarang kami meyakini virus beredar, tapi tidak masuk ke tubuh yang rata-rata sudah divaksin," katanya lagi.

Per Selasa (25/1), cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Jabar mencapai angka 86 persen, dan 76 persen untuk dosis kedua. Rata-rata penyuntikan vaksin COVID-19 di Jabar mencapai 180.000 dosis per hari. Kang Emil optimistis vaksinasi dosis pertama akan tuntas 100 persen pada akhir Februari 2022. 

"Kira-kira akhir Februari kita bisa 100 persen untuk dosis 1, dan dosis 2-nya rata-rata selisihnya 10 persen," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement