Rabu 26 Jan 2022 12:38 WIB

AS Peringatkan Belarusia Agar tak Bantu Rusia Serang Ukraina

AS siap mengambil tindakan bila peringatan itu diabaikan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies menunjukkan pasukan berkumpul di tempat pelatihan di Brest, Belarusia, Sabtu (22/1/2022).
Foto: Maxar Technologies via AP
Satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies menunjukkan pasukan berkumpul di tempat pelatihan di Brest, Belarusia, Sabtu (22/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) memperingatkan Belarusia untuk tidak membantu Rusia jika negara tersebut melakukan agresi ke Ukraina. Washington siap mengambil tindakan terhadap Minsk bila peringatan itu diabaikan.

“Kami juga telah menjelaskan kepada Belarusia bahwa jika memungkinkan wilayahnya digunakan untuk serangan ke Ukraina, ia akan menghadapi tanggapan cepat dan tegas dari AS serta sekutu dan mitra kami,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price kepada awak media, Selasa (25/1/2022).

Baca Juga

“Jika invasi akan dilanjutkan dari Belarus, jika pasukan Rusia ditempatkan secara permanen di wilayah mereka, NATO mungkin harus menilai kembali postur kekuatan kita sendiri di negara-negara yang berbatasan dengan Belarusia,” kata Price menambahkan.

Pemerintahan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin. Pada Desember tahun lalu, Lukashenko mengungkapkan, negaranya akan menggelar latihan militer gabungan dengan Rusia. Merespons pengumuman itu, AS memperingatkan senjata nuklir bisa dimasukkan ke Belarusia.

Saat ini ketegangan masih berlangsung di perbatasan Ukraina-Rusia. Moskow dilaporkan sudah menempatkan puluhan ribu tentaranya di daerah tersebut. AS dan NATO telah menuding Rusia memiliki rencana untuk menyerang negara tetangganya itu. Namun Rusia membantah tuduhan tersebut.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken meminta Putin memilih jalan damai dalam menyelesaikan ketegangan di perbatasan Ukraina. Blinken mengaku masih melihat intensi Moskow untuk melancarkan agresi ke Kiev. “Saya sangat, sangat berharap bahwa kita dapat menjaga ini di jalur diplomatik dan damai. Tapi pada akhirnya, hal ini akan menjadi keputusan Presiden Putin,” kata Blinken saat berbicara di Kedutaan Besar AS di Kiev pada 19 Januari lalu.

Menurut Blinken, Putin masih berkeinginan mengerahkan lebih banyak pasukan ke perbatasan Rusia-Ukraina. “Kami tahu ada rencana untuk meningkatkan kekuatan itu, bahkan lebih, dalam waktu yang sangat singkat. Itu memberi Presiden Putin kemampuan, juga dalam waktu yang sangat singkat, untuk mengambil tindakan agresif lebih lanjut terhadap Ukraina,” ucapnya.

Kunjungan Blinken ke Kiev diartikan sebagai bentuk dukungan AS terhadap Ukraina. Washington telah mengumumkan akan memberikan tambahan sebesar 200 juta dolar AS dalam bentuk bantuan militer defensif kepada Ukraina. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement