Rabu 26 Jan 2022 14:47 WIB

Lewat Sertifikasi Kompetensi, Universitas BSI Kampus Karawang Siapkan Mahasiswa Kompeten

Sertifikasi profesi merupakan upaya memberi pengakuan atas kompetensi yang dikuasai

Melalui Tempat Uji Kompetensi (TUK) Mandiri, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Karawang menyelenggarakan uji kompetensi skema Programmer, Selasa (25/1/2022).
Foto: BSI
Melalui Tempat Uji Kompetensi (TUK) Mandiri, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Karawang menyelenggarakan uji kompetensi skema Programmer, Selasa (25/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sertifikasi profesi merupakan upaya memberikan pengakuan atas kompetensi yang dikuasai seseorang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), standar internasional atau standar khusus. Melalui Tempat Uji Kompetensi (TUK) Mandiri, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Karawang menyelenggarakan uji kompetensi skema Programmer, Selasa (25/1/2022).

Uji kompetensi ini diikuti oleh puluhan mahasiswa program studi (prodi) Sistem Informasi Universitas BSI kampus Karawang dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Uji kompetensi yang dilaksanakan selama lima hari ke depan ini menghadirkan tiga orang asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) BSI.

Baca Juga

Abdussomad, salah satu asesor LSP BSI sekaligus ketua prodi Sistem Informasi Universitas BSI kampus Karawang, menjelaskan perguruan tinggi dituntut untuk melakukan perubahan demi menghasilkan mahasiswa yang memiliki kemampuan sesuai bidang keahliannya masing-masing yang dibuktikan melalui sertifikat kompetensi. “Selain ijazah, keberhasilan mahasiswa tidak hanya bergantung pada hard skill, tetapi juga pada soft skillnya. Setiap lulusan juga harus memiliki sertifikat profesi atau kompetensi sesuai bidangnya masing-masing,” tutur Abdussomad, Selasa (25/1/2022).

Sertifikat kompetensi yang akan diperoleh oleh mahasiswa yaitu sertifikat profesi yang dikeluarkan oleh Universitas BSI dan Badan Akreditasi Profesi Nasional (BNSP). “Jika mahasiswa yang mengikuti lulus uji kompetensi, ia akan mendapatkan sertifikasi dari BNSP. Artinya secara keahlian tenaga kerja mahasiswa tersebut diakui secara nasional,” jelasnya.

Ia berharap semoga dengan adanya uji kompetensi ini mahasiswa bisa kompeten dalam bidang programmer dan mendapatkan sertifikat dari BNSP. Dengan demikian dapat meningkatkan peluang lulusan di industri atau dunia kerja.

Salah seorang peserta Iqbal Febian mengaku sangat tertarik mengikuti sertifikasi kompetensi. Menurutnya sertifikasi kompetensi bisa menambah pengetahuannya yang suatu saat pasti diperlukan. “Saya mengikuti kegiatan ini dengan harapan lulus dan mempunyai sertifikat kompetensi programmer. Karena saya sangat tertarik sekali dengan bahasa pemrograman dan mudah-mudahan dapat menjadi seorang programmer,” ungkap Iqbal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement