Rabu 26 Jan 2022 15:44 WIB

P2G Meyakini Sekolah yang Ditutup Akibat Covid-19 Lebih dari 90

P2G menduga masih ada orang tua yang belum melapor ke sekolah dan dinas.

Rep: Ronggo Astungkoro / Red: Ratna Puspita
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) meyakini jumlah sekolah di DKI Jakarta yang ditutup sementara akibat kasus Covid-19 melebihi jumlah yang dilaporkan karena diduga masih ada orang tua yang belum melapor ke sekolah dan dinas pendidikan. (Foto: Ilustrasi)
Foto: Republika/Mgrol100
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) meyakini jumlah sekolah di DKI Jakarta yang ditutup sementara akibat kasus Covid-19 melebihi jumlah yang dilaporkan karena diduga masih ada orang tua yang belum melapor ke sekolah dan dinas pendidikan. (Foto: Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) meyakini jumlah sekolah di DKI Jakarta yang ditutup sementara akibat kasus Covid-19 melebihi jumlah yang dilaporkan. Itu karena diduga masih ada orang tua yang belum melapor ke sekolah dan dinas pendidikan. 

"P2G meyakini, sebenarnya yang tutup lebih dari 90 sekolah, sebab ada orang tua yang belum lapor ke sekolah dan disdik," ujar Kepala Bidang Advokasi P2G, Iman Zanatul Haeri, lewat keterangannya, Rabu (26/1/2022). 

Baca Juga

Iman menerangkan, jumlah sekolah yang menghentikan PTM 100 persen terus bertambah tiap pekannya. Dari semula 39 sekolah, lalu 43 sekolah, dan menjadi 90 sekolah pada Selasa (25/1/2022) kemarin.

Ia menambahkan, pelaksanaan PTM 100 persen di DKI Jakarta belum mencapai satu bulan, tapi angka sekolah yang menghentikan sementara PTM terus bertambah setiap pekan.  Kondisi seperti itu membuat para guru, orang tua, dan siswa merasa cemas dalam melaksanakan PTM 100 persen yang masih berjalan.

Selain itu, dia mengatakan, PTM 100 persen berlangsung di tengah kekhawatiran akan terus meningkatnya kasus gelombang ketiga Covid-19. Dia menilai, PTM 100 persen di tengah kondisi seperti itu tidak aman bagi guru dan siswa. 

"Kami meminta dinas kesehatan provinsi gencar melakukan swab PCR dan active case finding kepada sekolah, siswa, dan guru, untuk mendeteksi dan memitigasi kenaikan kasus," kata guru SMA di Jakarta Selatan itu. 

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengungkapkan, ada penambahan penutupan sekolah di DKI sebanyak 90 lokasi hingga Selasa (25/1/2022) malam kemarin. Menurut dia, rekapitulasi tersebut mencakup lima wilayah kota administrasi DKI. 

“Total sekolah yang ditemukan kasus positif sebanyak 90 sekolah,” jawaban Riza kepada awak media, kemarin malam. 

Dia mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan data yang terkumpul hingga Sabtu (22/1/2022) kemarin. Dari banyaknya sekolah ditutup itu, kata dia, paling banyak adalah tingkat SMA dengan jumlah 30 sekolah. Disusul SD sekitar 25, SMP sebanyak 17, TK 11, SMK lima, dan PKBM sebanyak dua. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement