Rabu 26 Jan 2022 17:07 WIB

Pemprov DKI Tetap Optimis Meski Sirkuit Formula E Tender Ulang

Panitia penyelenggara Formula E telah membuat perencanaan segala kemungkinan.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Komisi B DPRD DKI Jakarta bersama PT Jakpro melalukan pengecekan lokasi sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (29/12).
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Komisi B DPRD DKI Jakarta bersama PT Jakpro melalukan pengecekan lokasi sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, Rabu (29/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengkonfirmasi retender (tender ulang) sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, sejak kemarin. Tetapi, menurut dia, panitia penyelenggara balap mobil listrik internasional itu telah membuat perencanaan dan mengatur segala kemungkinan yang ada.

“Jadi kita serahkan saja kepada panitia yang lebih memahami secara teknis. Tugas kita, mari berikan dukungan dan doa,” kata Riza.

Baca Juga

Alih-alih mempersoalkan tender ulang, kata dia, hal tersebut akan lebih baik jika dipercayakan kepada panitia pelaksana yang profesional. Menurutnya, pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan tetap optimis mengenai gelaran tersebut.

“Kita harus selalu optimis membangun bangsa, membangun kota, membangun daerah, membangun desa harus selalu optimis, apapun tantangan yg kita hadapi,” jelas dia.

Ditanya peningkatan Omikron dan Covid-19 secara umum di DKI saat ini berpengaruh pada pelaksanaan balap Juni nanti, Riza tak menjawabnya. Namun demikian, lanjut dia, peningkatan Omikron memang kini kembali marak, tetapi, tidak sama atau bahkan lebih berbahaya dari varian Delta sebelumnya.

“Tapi tidak berarti kita menganggap enteng, kendor. Justru kita harus tetap waspada, disiplin, taat, patuh dan bertanggung jawab,” ucapnya.

Sebelumnya, dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Widi Amanasto, menampik jika ada kabar gagal tender sirkuit Formula E. Alih-alih gagal, kata dia, lelang yang telah ditutup sejak awal tahun itu, sedang retender.

“Bukan gagal, tapi retender. Hari ini sudah proses lagi, secepatnya selesai,” kata Widi kepada awak media, Selasa.

Ditanya penyebab retender, Widi tak menjelaskan lebih jauh. Menurutnya, proses ulang itu perlu dilakukan karena ada sedikit kendala teknis yang perlu sedikit perbaikan. Kendati demikian, menurut dia target proses lelang akan segera selesai setelah proses retender yang ada.

“Insya Allah segera, karena proses retender jadi lebih cepat. Dan sudah dimulai,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement