Sultan Tegaskan tak Ada Lagi PKL Jualan di Sepanjang Malioboro
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur DIY Sri Sultan HB X (tengah) usai meresmikan Teras Malioboro, Yogyakarta, Rabu (26/1/2022). Teras Malioboro yang diresmikan Sri Sultan HB X ini memiliki kapasitas 800an los untuk relokasi pedagang kaki lima (PKL) Malioboro. Sebanyak 1.838 PKL Malioboro diberikan waktu pada 1 Februari hingga 7 Februari untuk menempati lokasi yang baru. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan, tidak ada lagi pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sepanjang trotoar Malioboro setelah proses relokasi dilakukan. Proses pemindahan PKL ke lokasi baru akan dimulai awal Februari 2022.
Dua tempat yang dijadikan sebagai lokasi baru untuk PKL yakni di eks Gedung Bioskop Indra dan eks Gedung Dinas Pariwisata (Dispar) DIY. Bioskop Indra diganti nama menjadi Teras Malioboro 1 dan Dispar DIY diganti menjadi Teras Malioboro 2.
"Kami juga sepakat, otomatis akan mengeluarkan keputusan yang akan baru kita desain bagaimana dengan PKL pindah di Teras Malioboro 1 maupun Teras Malioboro 2 tidak boleh lagi ada PKL yang jualan di sepanjang Malioboro. Kalau nanti boleh, kasian mereka yang pindah," kata Sultan saat Wilujengan Teras Malioboro, Yogyakarta, Rabu (26/1).
Sultan menyebut, relokasi dilakukan sebagai upaya dalam menumbuhkembangkan PKL Malioboro. Ia berharap PKL yang dipindah memiliki pemahaman yang sama untuk mengembangkan PKL.
"Saya ingin teman-teman PKL itu pindah di sini dengan pemahaman yang sama bukan karena fasilitas yang ada disini yang jadi motivasi. Tapi upaya bersama untuk berdagang, tumbuh dan berkembang," ujarnya.
Pihaknya juga membebaskan biaya retribusi selama satu tahun bagi PKL yang dipindah ke lokasi baru. Total, ada 1.838 PKL yang terdata akan dipindahkan ke Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2.
"Didukung APBD, kami dalam satu tahun anggaran tidak akan menarik pajak apapun kepada pedagang. Kota madya (Pemkot Yogyakarta) juga tidak akan meminta retribusi," jelas Sultan.
Pembebasan biaya retribusi ini, kata Sultan, dilakukan agar memberikan ruang untuk mempromosikan lokasi baru yang ditempati PKL. Promosi ini dilakukan bersama-sama antara pemerintah, PKL, dan pihak lainnya guna mendatangkan pengunjung ke tempat yang baru.
"Memberikan ruang pada PKL untuk fokus bagaimana bersama-sama kami untuk mempromosikan tempat yang baru menjadi pilihan bagi para wisatawan maupun bagi warga masyarakat Yogya sendiri yabg mau belanja di Teras Malioboro 1 maupun Teras Malioboro 2," tambah Sultan.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, lokasi baru yang ditempati oleh PKL dapat menjadi pusat oleh-oleh maupun pusat jajanan. Dengan adanya lokasi baru tersebut, kata Heroe, dapat menjadi pilihan lainnya bagi masyarakat maupun wisatawan yang datang ke Malioboro.
"Saat ini pengunjung bisa memilih oleh-oleh dan jajanan di Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2, Pasar Beringharjo, juga sepanjang pertokoan. Malah semakin lengkap fasilitas yang diberikan ke pengunjung dengan harapan makin banyak yang datang ke Yogya," kata Heroe.