REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama melalui Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah (KS) memiliki enam program unggulan untuk mewujudkan ketahanan keluarga. Program ini diwujudkan dalam bentuk bimbingan teknis (Bimtek) kepada Kepala KUA, Penghulu, dan Penyuluh Agama Islam untuk kemudian disampaikan kepada masyarakat.

"Pertama, Bimbingan Remaja Usia Sekolah yang akan dikombinasikan dengan program cegah kawin anak. Kedua, Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin (Bimwin Catin) dan Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN)," ungkap Kasubdit Bina Keluarga Sakinah, Agus Suryo Suripto saat ditemui di Kantor Kemenag Pusat, Jalan MH Thamrin 6, Jakarta Pusat, Selasa (25/1/2022) lalu, seperti dikutip dari siaran persnya.

Suryo menjelaskan, Bimwin Catin diberikan kepada mereka yang sudah mendaftarkan pernikahannya di KUA. Sedangkan BRUN diberikan kepada remaja yang sudah siap menikah tetapi belum menentukan kapan akan menikah.

"Ketiga, Bimbingan Relasi Harmonis. Dalam program ini, Kemenag menyasar pasangan muda. Awal berumah tangga rentan konflik, masih dalam masa penyelarasan sehingga potensi konfliknya besar," terang mantan Kepala Kankemenag Kabupaten Banjarnegara ini.

Program keempat, lanjut Suryo, Kemenag akan memberikan Bimbingan Jejaring Lokal. Dalam program ini, KUA diharapkan terus menjalin sinergi dengan stakholder lain di tingkat kecamatan untuk menyukseskan berbagai program bimbingan masyarakat.

"Komunikasi dan sinergi dengan lembaga lain di tingkat kecamatan amat penting guna mewujudkan kesuksesan program," ungkapnya.

Selain itu, Kemenag juga akan memberikan Bimbingan Belajar Rahasia Nikah (Berkah) Keuangan Keluarga. Program ini merupakan upaya mewujudkan keluarga yang mandiri secara ekonomi.

"Keenam, layanan konsultasi. Di KUA, masyarakat bisa menyampaikan persoalan apapun terkait rumah tangga dan keluarga," pungkas Suryo.

Ikuti Whatsapp Channel Republika