REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia menjadi pasar terbesar Australia untuk ekspor daging sapi, gandum hingga sayur dan buah-buahan. Dalam kunjungannya ke Indonesia, Menteri Pertanian dan Menteri untuk Wilayah Utara Australia David Littleproud menegaskan keamanan makanan dan produk Australia kepada publik Indonesia.
"Keamanan makanan (produk halal), dan kualitas bahan adalah prioritas dan penting bagi kami. Australia meyakini bahwa kami dapat berbagi pasar di Asia terutama Indonesia seperti daging sapi," ujar Littleproud kepada Republika di Jakarta, Rabu (26/1/2022).
Dalam hal ini, Australia juga mempromosikan daging sapi dan domba dengan kualitas terbaiknya. Pihaknya pun melakukan kampanye #AussieltsJustBetter tahun ini yang merupakan warisan dan tradisi Australia selama 200 tahun dalam memproduksi daging sapi dan domba yang berkualitas tinggi, konsisten, dan aman.
"Setiap orang berhak mendapatkan daging yang baik dan daging sapi serta domba Australia secara alami dan bergizi tinggi," kata Littleproud.
Ia menegaskan bahwa semua daging sapi dan domba Australia yang diimpor ke Indonesia bersertifikat halal sebagaimana diakui oleh Majelis Ulama Indonesia. Littleproun juga melakukan demonstrasi memasak daging sapi dan promosi di toko Ranch Market Lotte Shopping yang menjual berbagai produk Australia termasuk daging sapi.
"Daging sapi dan domba Australia dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam berbagai masakan Indonesia dan internasional untuk semua kesempatan. Dalam kesempatan ini kita memasak daging sapi merah sambal balado dengan salad buah nektarin," katanya.
Berdasarkan data Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Australia saat ini mengekspor daging merah dan ternak ke lebih dari 100 negara, ekspor yang mewakili lebih dari 70 persen produksi industri. Indonesia merupakan negara tujuan ekspor terbesar kelima Australia untuk industri daging sapi.
Ini juga merupakan pasar ekspor terbesar di Australia untuk sapi dan jeroan sapi. Namun oleh karena iklim dan pandemi ekspor daging sapi Australia ke Indonesia sempat menurun dalam setahun belakangan.
Menteri Littleproud menilai bahwa hal ini dikarenakan oleh perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, hingga pandemi. "Kami tengah berupaya memulihkannya dan membangun kembali," ujarnya.
Selain daging sapi, Australia juga mengekspor sayur dan buah-buahan ke Indonesia. Di antara buah-buahan Australia termasuk persik, prem, nektarin, dan ceri. Selain itu salah satu pelanggan tunggal terbesar Australia untuk produk gandum adalah Pabrik Penggilingan Tepung Bogasari.
"Bisnis seperti ini di mana roda benar-benar berputar — di mana produk premium kami diubah menjadi produk konsumen populer dalam permintaan global, seperti mie Indomie yang terkenal di dunia," katanya.