Rabu 26 Jan 2022 20:11 WIB

Kemenag: Islam Ajarkan Umatnya Hormati Orang Lain

Selain kewajiban menghormati sesama manusia, Islam juga melarang umatnya saling hina

 Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag, Kamaruddin Amin, mengatakan di dalam ajaran Islam, manusia harus saling menghormati sesama mereka.
Foto: Bimas Islam Kemenag
Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag, Kamaruddin Amin, mengatakan di dalam ajaran Islam, manusia harus saling menghormati sesama mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag, Kamaruddin Amin, mengatakan di dalam ajaran Islam, manusia harus saling menghormati sesama mereka. Pernyataan ini disampaikan Kamaruddin saat mengisi Kajian Rutin Virtual Kitab Shahih Bukhari seri ke-15 bertema 'Ajaran Persamaan antar Manusia Menurut  Islam' yang ditayangkan akun Youtube Bimas Islam TV beberapa waktu lalu.

"Dalam ajaran Islam, sesama manusia sejatinya saling menghormati, saling menyayangi, tidak saling mencaci dan menghina," ujar Kamaruddin dalam kajian yang dihadiri para Penyuluh Agama Islam, Penghulu, dan masyarakat umum ini.

Baca Juga

Termasuk, kata Kamaruddin, terhadap kelompok manusia yang dipekerjakan seseorang, maka mereka juga wajib dihormati dan disayangi. "Orang yang ada di dalam kekuasaan kita, orang yang kita pekerjakan harus kita sayangi, kita hormati," jelasnya.

Menurut Kamaruddin, alasan paling logis untuk menghormati mereka adalah karena sesama manusia. "Mereka harus dihormati, harus disayangi dan perlakukan mereka secara mulia karena mereka adalah manusia, dan manusia tidak ada bedanya di hadapan Allah SWT," katanya.

"Kalau orang yang dalam kekuasaan kita saja harus kita hormati, apalagi orang lain, apakah itu atasan kita, bawahan kita, kolega kita, teman-teman kita, keluarga kita, semua harus diperlakukan dengan baik, harus kita hormati," imbuh Kamaruddin.

Guru Besar Ilmu Hadits Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini menambahkan, selain kewajiban menghormati sesama manusia, Islam juga melarang umatnya untuk saling mencaci maki, saling menghina.

"Kita juga dilarang untuk mencaci orang yang ada di dalam kekuasaan kita dengan melibatkan kedua orang tuanya, termasuk melarang untuk mencaci saudara-saudara kita sesama manusia. Lalu, kita juga dilarang takabur, sombong, dan merendahkan orang lain," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement