GRESIK -- Pembelajaran interaktif dengan model literasi numerasi dipratikkan di sekolah Muhammadiyah Gresik. Ada enam sekolah di Gresik yang menjadi sasaran program ini, yaitu MIM 2 Karangrejo Manyar, MIM 1 Gumeno, SD Al-Islam Cerme, MI Assaadah Bungah, SDM 3 Gresik dan SDM 1 Kebomas.
Pengurus Dikdasmen PW Muhammadiyah Jawa Timur, Lina Listianah mengatakan, konsep belajar literasi numerasi ini merupakan program Dikdasmen PW Muhammadiyah Jatim bekerjasama dengan kemitraan Indonesia-Australia.
Menurut Lina, program ini menyasar sekolah dan madrasah di Malang, Sidoarjo, Lamongan, Ponorogo, Gresik, dan Surabaya. "Jadi program ini dilakukan di enam daerah, targetnya meningkatkan kemampuan numerasi sehingga ada motivasi belajar siswa," ujar dia saat Join Monitoring Visit di MI Muhammadiyah 2 Karangrejo Manyar, Gresik, Selasa (25/1).
Lina menjelaskan, program ini juga sangat membantu para guru dalam memberikan pemahaman kepada anak didik utamanya dalam pengetahuan berhitung.
Sebelumnya, para guru ini diberikan pelatihan membuat alat peraga yang menyenangkan. Hal ini penting agar para siswa lebih cepat memahami konsep bilangan dan berhitung.
"Kami sangat terbantu, tahun lalu literasinya, tahun ini numerasinya. Tentu guru sangat terbantu dalam memberikan pembelajaran," kata dia.
Lina berharap, model pembelajaran seperti ini terus dipraktikkan kepada siswa, tidak hanya saat ada program saja. Dia pun yakin konsep ini bisa diterima oleh siswa dalam memahami konsep hitung.
"Kami dari PWM Jatim berharap tak hanya berhenti disini, terus berkarya sehingga output anak-anak lebih baik, ini sebuah implementasi Muhammadiyah berkemajuan dalam bidang pendidikan," jelas Lina.
Sementara itu, Korda Program Inovasi Literasi Numerasi Gresik, Tinneke Wulandari mengatakan, program ini sangat bagus untuk guru dalam mengembangkan model pembelajaran interaktif.
"Ini program yang bagus, Gresik ada enam sasaran. Program ini juga pelatihan guru, KKG satu sampai delapan, pendampingan hampir satu tahun," ujar dia.
Pewarta: Aif