Pengunjung memilih buku di perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (26/1/2022). Data UNESCO menyebutkan Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi dunia yang berarti minat baca sangat rendah dengan persentase 0,001 persen atau dari 1.000 orang Indonesia hanya satu orang yang rajin membaca. (FOTO : ANTARA/Adeng Bustomi/rwa.)
Pengunjung memilih buku di perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (26/1/2022). Data UNESCO menyebutkan Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi dunia yang berarti minat baca sangat rendah dengan persentase 0,001 persen atau dari 1.000 orang Indonesia hanya satu orang yang rajin membaca. (FOTO : ANTARA/Adeng Bustomi/rwa.)
Seorang anak didampingi orang tuanya memilih buku bacaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (26/1/2022). Data UNESCO menyebutkan Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi dunia yang berarti minat baca sangat rendah dengan persentase 0,001 persen atau dari 1.000 orang Indonesia hanya satu orang yang rajin membaca. (FOTO : ANTARA/Adeng Bustomi/rwa.)
Pengunjung memilih buku di perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (26/1/2022). Data UNESCO menyebutkan Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi dunia yang berarti minat baca sangat rendah dengan persentase 0,001 persen atau dari 1.000 orang Indonesia hanya satu orang yang rajin membaca. (FOTO : ANTARA/Adeng Bustomi/rwa.)
REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Pengunjung memilih buku di perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (26/1/2022). Data UNESCO menyebutkan Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi dunia yang berarti minat baca sangat rendah dengan persentase 0,001 persen atau dari 1.000 orang Indonesia hanya satu orang yang rajin membaca.
Ikuti Berita Republika Lainnya
Ikuti Whatsapp Channel Republika
