REPUBLIKA.CO.ID, DINKELSBUHL -- Tesla merupakan mobil yang dikemas sebagai kendaraan digital. Oleh karena itu, sejumlah fiturnya pun bisa diakses dari jauh lewat konektivitas.
Kecanggihan dari mobil Tesla itu pun memantik rasa penasaran dari seorang remaja Jerman. Dikutip dari Bloomberg pada Kamis (27/1/2022), rasa penasaran dari remaja bernama David Colombo itu pun mengungkap bahwa sistem dalam kendaraan Tesla bisa diretas.
"Tesla dan para pemilik mobil itu harus waspada. Karena, saya membuktikan bahwa peretasan yang dilakukan dapat mengakses kendaraan dari jauh mulai dari membuka pintu hingga menyalakan mesin," kata David.
Kerentanan itu ditemukan oleh remaja berusia 19 tahun tersebut secara tak sengaja. Celah itu ia temukan saat peneliti cybersecurity itu mencoba mendalami segala kemungkinan yang bisa terjadi dalam sebuah kendaraan yang dibekali dengan fitur konektivitas.
Selanjutnya, remaja yang tinggal di Dinkelsbühl itu pun melakukan komunikasi dengan Tesla. Selain itu, para pengguna Tesla pun mendapat notifikasi lewat email agar lebih berhati-hati dan melakukan langkah pencegahan.
Menurutnya, celah kerentanan software Tesla terdapat pada application programming interface (API). Setelah Tesla mengetahui hal ini, para enggineer pun langsung melakukan sejumlah langkah perbaikan.
Hal ini pun menjadi perhatian serius bagi Tesla karena peretasan bisa mengganggu kenyamanan pengendara. Selain itu, lewat celah ini, maka peretas juga bisa menggunakan kecerdikanya untuk melakukan aksi pencurian.
Dalam pengujian yang dilakukan oleh David, langkah peretasan telah berhasil memasuki sistem dalam puluhan mobil Tesla di beberapa negara. Artinya, celah ini bisa dimankaatkan oleh peretas untuk melakukan aksinya dari manapun untuk kendaraan di manapun.