REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pembawa acara Fox News Channel Dan Bongino pada Rabu (26/1/2022) menjadi salah satu tokoh konservatif yang paling banyak diikuti. Youtube telah melarangnya secara permanen sepekan setelah layanan video milik Google (GOOGL.O) mengatakan ia telah mengunggah informasi yang salah tentang Covid-19.
Youtube menangguhkan salah satu saluran Youtube Bongino pada 20 Januari setelah dia memposting video yang mempertanyakan keefektifan penggunaan masker terhadap virus corona. Tindakan tersebut merupakan sebuah pelanggaran terhadap kebijakan misinformasi terkait pandemi perusahaan. Setelah penangguhan satu pekan itu, upayanya kembali muncul dengan memposting di saluran lain yang memicu blokir permanen dari Youtube.
“Ketika sebuah saluran menerima teguran, itu melanggar Persyaratan Layanan kami untuk memposting konten atau menggunakan saluran lain untuk menghindari penangguhan. Jika saluran dihentikan, pengguna tidak dapat menggunakan, memiliki, atau membuat saluran Youtube lainnya,” kata Youtube dalam sebuah pernyataan.
Youtube telah menambahkan lebih banyak aturan seputar konten Covid-19 saat pandemi terus berlanjut. September lalu, Youtube melarang komentator konservatif seperti Joseph Mercola dan Robert F. Kennedy Jr. karena menyebarkan informasi yang salah tentang vaksin.
Menanggapi ini, Bongino tidak berkomentar apa pun. Namun, pekan lalu, di akun Twitternya, ia mengatakan penangguhan itu tidak mengejutkannya dan dia berencana untuk terus memposting video di Rumble, layanan bergaya Youtube yang populer di kalangan konservatif.
Bongino menyebut ia memiliki dua kali lipat jumlah pengikut di Rumble seperti di Youtube. Menurut pelacak Social Blade, saluran Dan Bongino Show miliknya di YouTube memiliki 882 ribu pelanggan dan hampir 1.100 unggahan sejak dibuat pada 2013 lalu.